Diketahui, realisasi anggaran OJK sampai bulan April 2023 ini adalah sebesar 40,34 persen dan sejatinya telah cukup optimal.
Baca Juga: Wapres Minta OJK dan BI Buat Sistem Pengamanan QRIS
Dari situ, Heri Gunawan melihat ada ketimpangan realisasi kegiatan administratif yang mencapai 46,23 persen serta pengadaan asset sebesar 12,54 persen sementara kegiatan operasional hanya 17,95 persen.
"Dengan kondisi tersebut, publik bisa mengambil kesimpulan yang kurang tepat, di mana OJK terdekat mendahulukan realisasi anggaran remunerasi dibanding kinerja-kinerja sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang," kata HerGun sapaan akrabnya dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
HerGun juga menambahkan bila diamati lebih dalam terdapat beberapa kegiatan pengawasan yang realisasinya jauh dari ideal. Hal itu, sambung dia, seperti pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan baru mencapai sebesar 9,9 persen serta edukasi dan perlindungan konsumen baru sebesar 4,5 persen.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini pun berharap OJK dapat memperbaiki dan lebih mengoptimalkan kinerjanya di triwulan berikutnya.
Baca Juga: OJK Pastikan Perlindungan Konsumen, Akan Tindak Tegas Pelaku Usaha Jasa Keuangan yang Melanggar
Untuk diketahui, kegiatan operasional yang dimaksud meliput pengaturan, pengawasan dan peningkatan hukum di sektor perbankan sebesar 18,65 persen, pasar modal 16,89 persen, IKNB 16,53 persen serta edukasi dan perlindungan konsumen 14,94 persen.
Artikel Terkait
Wapres Minta OJK dan BI Buat Sistem Pengamanan QRIS