Inilah Alternatif Gula Pasir yang Lebih Manis dan Ramah Lingkungan, Berikut Ulasannya

KETIKNEWS.ID -- Gula pasir adalah salah satu kebutuhan terbesar khususnya untuk masyarakat Indonesia. Hampir semua jajanan dan minuman mengandung gula. Seperti yang kita ketahui gula pasir jika dikonsumsi berlebihan akan ada efek jangka panjang terkait penyakit, seperti diabetes.

Dirangkum dari penelitian terbaru University of Surrey ada bahan pemanis yang alami berasal dari stevia dapat menawarkan tingkat kemanisan yang sama seperti gula sambil menghasilkan sedikitnya 10% dari emisi gas rumah kaca.

Penilaian Siklus Hidup yang dilakukan oleh para peneliti pada glikosida steviol yang diekstraksi dari stevia mengungkapkan bahwa produksi pemanis ini memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah di berbagai area jika dibandingkan dengan gula. Kajian tersebut menyoroti bahwa penggunaan stevia berpotensi mengurangi penggunaan lahan dan konsumsi air, namun tetap memberikan tingkat kemanisan yang sama dengan gula.

 Baca Juga: Selain Gula, Hindari 9 Jenis Makanan Ini Jika Ingin Terhindar dari Diabetes!

Banyak pemanis non-gizi (NNS), seperti glikosida steviol, dapat mereproduksi rasa gula, tetapi tanpa risiko kesehatan terkait, seperti kerusakan gigi, obesitas, atau diabetes. Mereka bisa melakukan ini karena rasanya jauh lebih manis daripada gula. Misalnya, 4g glikosida steviol memberikan rasa manis yang setara dengan 1.000g gula, karena dianggap 250 kali lebih manis.

James Suckling, penulis utama studi yang bekerja di Pusat Lingkungan dan Keberlanjutan Universitas Surrey, mengatakan: “Penggunaan glikosida steviol dan produk alami serupa bisa menjadi kabar baik bagi kesehatan planet kita. Namun, penelitian kami dengan mudah mengakui bahwa lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memahami dampak kesehatan dari glikosida steviol dan pemanis non-nutrisi lainnya ketika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang lebih luas.”