KETIKNEWS.ID - Ahli Gizi, Fitri Hudayani, SST., S. Gz, MKM, RD menganjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kepadatan energi yang cukup serta mudah untuk dicerna oleh tubuh apabila telat bangun tidur untuk makan sahur dan sudah mendekati waktu imsak.
"Jika kepepet, sudah mau imbak biasanya sih, kalau makan utuh takutnya buru- buru nanti perutnya malah sakit. Coba cari makanan - makanan yang paling mudah untuk dikonsumsi misalnya bisa sari buah," kata Fitri di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, Rabu.
Selain sari buah, dirinya menyebutkan contoh lain yang bisa dikonsumsi saat mendekati waktu imsak seperti sari kacang hijau, susu, atau makamam cair lainnya.
Makanan seperti ini juga bisa dijadikan simpanan atau persediaan untuk dikonsumsi dalam keadaan mendesak seperti terlambat bangun tidur untuk sahur.
Meski terdapat solusi alternatif untuk mengatasi kondisi yang mendesak, perlu dingat bahwa yang paling penting adalah mengatur waktu tidur sehingga jangan sampai terlalu sering melewatkan waktu sahur.
Untuk mengonsumsi makanan yang menjadi alternatif ini juga, harus diperhatikan porsinya. Bisa mengonsumsi dengan porsi yang cukup sesuai porsi aktivitas karena jika nanti kurang akan cepat merasa lelah dan lapar.
Tetapi jika nanti merasa balas dendam dan mengonsumsi yang terlalu banyak juga tidak baik, hal ini dikarenakan bisa berdampak negatif terhadap saluran pencernaan.
Masalah yang timbul, seperti asam lambung menjadi naik dan perut keram dan justru sangat mengganggu aktivitas harian mu saat sedang berpuasa.
Artikel Terkait
Resep Jus Alpukat Susu Kedelai untuk Turunkan Kolesterol saat Idul Adha