KETIKNEWS.ID,-- Dokter Spesialis Saraf, Untung Gunarto SpS MM mengingatkan mengenai pentingnya membatasi makanan yang tinggi lemak saat berbuka puasa atau makan sahur terutama bagi individu dengan riwayat penyakit stroke.
"Individu dengan riwayat stroke juga perlu membatasi makanan tinggi lemak dan makanan yang berbahan dasar tepung dan gula," kata Untung dihubungi dari Jakarta.
Dirinya juga menjelaskan bahwa masyarakat ini perlu mengatur pola makan bergizi dan seimbang dengan memperbanyak asupan protein.
Pada prinsipnya, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi secara berlebihan tersebut akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian seperti kolesterol, trigliseeida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL.
Ia juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke yakni bisa mengatur pola makan dengan lebih baik lagi saat berbuka puasa dan makan sahur.
Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lain yang dilakukan selama bulan suci ramadan pun akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.
"Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi. Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat stroke," katanya.
Dia menambahkan bahwa menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan depresi.
Artikel Terkait
Pakar: Puasa Ramadhan Dapat Cegah Resiko Obesitas dan Stroke