Kenapa Seseorang Sering Terbangun Jam 3 Pagi, Dan Overthinking?

- Kamis, 25 Mei 2023 | 09:30 WIB
Ilustrasi Terbangun di Malam Hari  (https://www.istockphoto.com/id/portfolio/amenic181?mediatype=photography)
Ilustrasi Terbangun di Malam Hari (https://www.istockphoto.com/id/portfolio/amenic181?mediatype=photography)

KETIKNEWS.ID,-- Terkadang, orang secara alami dapat terbangun di pukul 3 pagi. Kondisi ini lalu kadang diikuti dengan ingatan-ingatan tentang peristiwa yang sudah terjadi dan disesali. Ingatan ini membuat pikiran jadi cemas, gundah, merasa bersalah, dan kadang jadi menangis.

Namun, pikiran-pikiran khawatir ini lalu menguap di siang hari. Di periode waktu ini, orang cenderung merasakan kekhawatiran dini hari tadi tidak beralasan dan tidak produktif. Lantas, kenapa orang terbangun jam 3 pagi dan jadi overthinking begitu, ya?

Baca Juga: Tidak Selamanya Buruk, Inilah Sisi Positif Overthinking!

1. Pengaruh jam sirkadian tubuh

Dilansir dari IFL Science, peneliti psikologi Gregg Muray menjelaskan, saat tidur malam normal, sistem neurobiologi tubuh mencapai titik balik sekitar jam 3 atau 4 pagi. 

Direktur Centre for Mental Health, Swinburne University of Technology ini menuturkan, pada kisaran waktu tersebut, suhu inti tubuh mulai meningkat, dorongan tidur berkurang karena sudah cukup tidur, sekresi hormon tidur melatonin memuncak, dan kadar hormon stres kortisol meningkat untuk menyiapkan tubuh bangun tidur.

Semua aktivitas ini terjadi saat tubuh mendeteksi kode di lingkungan tidur, seperti kemunculan cahaya dini hari. Kemampuan ini terjadi karena ada ritme sirkadian, yaitu jam internal tubuh yang dipengaruhi cahaya.

2. Terbangun dari tidur ringan

Muray menjelaskan, pada dasarnya, orang terbangun beberapa kali sepanjang malam. Orang juga cenderung tidur lebih ringan di paruh kedua malam menuju pagi hari sehingga lebih mudah terbangun. Kendati orang seringkali tidak sadar saat ia terbangun, keterjadiannya memicu stres pada tubuh.

Baca Juga: Sebab, Dampak dari Overthinking, Serta Cara Mengatasinya

Muray menambahkab bahwa kondisi terbangun di jam seseorang seharusnya tidur juga memicu orang tersebut mengalami anxious wakefulness (terbangun dengan rasa cemas). 

Kecemasan pada dasarnya terbangun dari mengidentifikasi masalah, "mengunyah-ngunyah" asumsi terburuk, dan mengabaikan aspek-aspek yang dapat membantu pemecahan masalah itu sendiri.

3. Titik terendah fisik dan kognitif otak

Sekitar pukul 3 dini hari, manusia memasuki titik terendah secara fisik dan kognitif. Periode ini merupakan waktu pemulihan fisik dan emosional dalam tubuh.

Halaman:

Editor: Intan Dyatri

Tags

Terkini

Ternyata Pisang Mampu Untuk Mengatasi Diare

Sabtu, 3 Juni 2023 | 18:14 WIB

GERD dan Maag Bisa Disembuhkan

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:32 WIB

5 Gejala Tukak Lambung Yang Perlu Diwaspadai

Sabtu, 3 Juni 2023 | 16:58 WIB

Yogurt Kulit Buah Naga Bisa Turunkan Kolesterol

Sabtu, 3 Juni 2023 | 12:30 WIB

Mengatasi Bau Mulut Bagi Penyandang Diabetes

Sabtu, 3 Juni 2023 | 10:15 WIB

5 Tips Dapatkan Tidur Nyenyak dan Berkualitas

Jumat, 2 Juni 2023 | 22:45 WIB

Penyebab Munculnya Kecemasan Sosial

Jumat, 2 Juni 2023 | 20:50 WIB
X