KETIKNEWS.ID,-- Terkadang, orang secara alami dapat terbangun di pukul 3 pagi. Kondisi ini lalu kadang diikuti dengan ingatan-ingatan tentang peristiwa yang sudah terjadi dan disesali. Ingatan ini membuat pikiran jadi cemas, gundah, merasa bersalah, dan kadang jadi menangis.
Namun, pikiran-pikiran khawatir ini lalu menguap di siang hari. Di periode waktu ini, orang cenderung merasakan kekhawatiran dini hari tadi tidak beralasan dan tidak produktif. Lantas, kenapa orang terbangun jam 3 pagi dan jadi overthinking begitu, ya?
Baca Juga: Tidak Selamanya Buruk, Inilah Sisi Positif Overthinking!
1. Pengaruh jam sirkadian tubuh
Dilansir dari IFL Science, peneliti psikologi Gregg Muray menjelaskan, saat tidur malam normal, sistem neurobiologi tubuh mencapai titik balik sekitar jam 3 atau 4 pagi.
Direktur Centre for Mental Health, Swinburne University of Technology ini menuturkan, pada kisaran waktu tersebut, suhu inti tubuh mulai meningkat, dorongan tidur berkurang karena sudah cukup tidur, sekresi hormon tidur melatonin memuncak, dan kadar hormon stres kortisol meningkat untuk menyiapkan tubuh bangun tidur.
Semua aktivitas ini terjadi saat tubuh mendeteksi kode di lingkungan tidur, seperti kemunculan cahaya dini hari. Kemampuan ini terjadi karena ada ritme sirkadian, yaitu jam internal tubuh yang dipengaruhi cahaya.
2. Terbangun dari tidur ringan
Muray menjelaskan, pada dasarnya, orang terbangun beberapa kali sepanjang malam. Orang juga cenderung tidur lebih ringan di paruh kedua malam menuju pagi hari sehingga lebih mudah terbangun. Kendati orang seringkali tidak sadar saat ia terbangun, keterjadiannya memicu stres pada tubuh.
Baca Juga: Sebab, Dampak dari Overthinking, Serta Cara Mengatasinya
Muray menambahkab bahwa kondisi terbangun di jam seseorang seharusnya tidur juga memicu orang tersebut mengalami anxious wakefulness (terbangun dengan rasa cemas).
Kecemasan pada dasarnya terbangun dari mengidentifikasi masalah, "mengunyah-ngunyah" asumsi terburuk, dan mengabaikan aspek-aspek yang dapat membantu pemecahan masalah itu sendiri.
3. Titik terendah fisik dan kognitif otak
Sekitar pukul 3 dini hari, manusia memasuki titik terendah secara fisik dan kognitif. Periode ini merupakan waktu pemulihan fisik dan emosional dalam tubuh.