KETIKNEWS.ID,-- Bid‘ah secara bahasa berasal dari akar kata dalam bahasa arab bada‘a artinya mengadakan (membuat) sesuatu yang baru.
Dari Jabir bin Abdullah (diriwayatkan) ia berkata, bahwasanya apabila Rasulullah saw menyampaikan khutbah maka kedua matanya memerah, suaranya lantang dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando pada bala tentaranya.
Beliau bersabda, hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus, sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari tengah).
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Jajarannya Tepat Ambil Kebijakan dan Empati pada Rakyat
Beliau melanjutkan bersabda “Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw, seburuk-buruk perkara adalah bid‘ah dan setiap bid‘ah adalah sesat (Shahih, Hadist no 867)
Bid'ah terbagi menjadi dua macam, yaitu bidah hasanah (bidah baik) dan bidah sayyiah (bidah buruk).
Baca Juga: Beraudiensi dengan Yana Mulyana, Sejumlah Lurah di Kota Bandung Ungkap Permasalahan di Wilayah
1. Bid'ah Hasanah
Bid'ah hasanah adalah bid'ah yang tidak menyimpan dari nash, artinya masih sejalan dengan Al Quran, hadits, ijma’, dan qiyas. Di dalamnya ada nilai ketaatan terhadap Allah SWT yang dapat memperbaiki amal ibadah umat Muslim.
Artikel Terkait
6 Peristiwa yang Terjadi di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Kemerdekaan Indonesia
Sambut Ramadhan 2022, Berikut Kata-kata Mutiara yang Bisa Dibagikan di Media Sosial
Muhammad Lutfi: Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia
Fakta Adzan yang Tak Pernah Berhenti Dikumandangkan
Meningkatakan Kesehatan Mental dengan Puasa di Bulan Ramadhan