• Jumat, 22 September 2023

Karena Tidak Menimbulkan Keluhan, Pokja Ingatkan Pentingnya Ukur Tekanan Darah Secara Rutin

- Selasa, 24 Mei 2022 | 10:57 WIB
Ilustrasi saat mengukur tekanan darah tinggi (unsplash)
Ilustrasi saat mengukur tekanan darah tinggi (unsplash)

KETIKNEWS.ID,-- Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Hipertensi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) dr. Badai Bhatara Tiksnadi, MM, Sp.JP(K) mengingatkan pentingnya mengukur tekanan darah secara rutin sebelum muncul keluhan.

Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya tidak menimbulkan keluhan sehingga saat mungkin seseorang tidak menyadari jika dia mengalami kondisi tersebut sehingga sering disebut sebagai the silent killer.

"Memang, tekanan darah tinggi itu tidak ada keluhan dan sangat mungkin seseorang tidak mengetahui bahwa dia mempunyai tekanan darah tinggi. Maka, penting untuk mengukur tekanan darah sebelum ada keluhan," ujar Badai saat virtual media gathering pada Jumat.

Baca Juga: Setelah 15 Tahun Beroperasi di Rusia, Starbucks Akhirnya Hengkang

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat dari 25,8 persen pada tahun 2013 menjadi 34,11 persen di tahun 2018.

Data juga menunjukkan hipertensi tak hanya terjadi pada orang lanjut usia, tapi juga pada kelompok umur di bawah 45 tahun, bahkan pada usia remaja atau dewasa muda.

Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi di otak sehingga seseorang bisa terkena stroke. Selain itu, juga dapat menyebabkan kerusakan retina mata atau retinopati, penyumbatan pembuluh darah, gagal jantung, dan gagal ginjal.

Baca Juga: DKPP Kota Bandung Temukan 10 Hewan Ternak Terindikasi PMK di Peternakan Babakan Ciparay

"Tekanan darah tinggi itu berarti tekanan di pembuluh darahnya tinggi. Setiap organ itu kan ada pembuluh darahnya. Apabila diberikan tekanan yang terus menerus tentu akan terjadi kerusakan," jelas Badai.

Sayangnya, lanjut Badai, sebagian orang baru menyadari dirinya mengalami hipertensi ketika kondisi tersebut sudah merusak organ penting di dalam tubuh.

"Sebagian baru sadar ketika sudah kena stroke atau sudah ada keluhan pandangan kabur, sakit dada, lemah, gagal ginjal, atau pembuluh darah di kakinya sudah menyumbat," imbuh Badai.

Baca Juga: Ema Sumarna: Tanpa SKHH, Hewan Ternak Dilarang Masuk ke Kota Bandung

Oleh karena itu, Badai menegaskan hipertensi perlu dideteksi secara aktif. Menurutnya, Pengukuran Tekanan Darah di Rumah (PTDR) merupakan cara efektif untuk mengetahui tekanan darah dan mengevaluasi pengobatan.

"Kita tidak bisa mengandalkan pemeriksaan yang hanya sesekali. Kemenkes juga sudah mengeluarkan infogram agar kita lebih sering mengukur tekanan darah dengan cek sendiri di rumah," ujarnya.

Halaman:

Editor: Lucky Edwar

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Manfaat Daun Mangga bagi Tubuh, Ternyata Ini

Minggu, 10 September 2023 | 20:06 WIB

Faktor Mata Belekan, Mulai dari Alergi Hingga Bintitan

Kamis, 7 September 2023 | 14:20 WIB

Cara Atasi dan Cegah Biduran di Malam Hari

Rabu, 6 September 2023 | 15:35 WIB
X