Hati-hati, Modus Soceng yang bisa Habiskan Uang di Rekening

- Selasa, 21 Juni 2022 | 15:25 WIB
Ilustrasi Penipuan berbasis teknologi (unsplash)
Ilustrasi Penipuan berbasis teknologi (unsplash)

KETIKNEWS.ID,-- Modus penipuan berbasis teknologi kian marak di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap, belakangan marak terjadi modus pembegalan rekening tanpa disadari korban.

Modus ini dikenal sebagai social engineering (soceng) atau rekayasa sosial. Soceng bisa menguras rekening nasabah kurang dari 10 menit.

OJK menerangkan bahwa teknik ini adalah cara untuk mengelabui atau memanipulasi korban supaya bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang diinginkan.

Baca Juga: Sirkuit Formula E Dianggap Tidak Cocok bagi Street Race

Soceng menggunakan manipulasi psikologis, dengan mempengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media yang persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku.

Pelaku biasanya menghubungi korban lewat sambungan telepon, email atau chat. Pelaku soceng akan meminta calon korban supaya menyerahkan sejumlah informasi sebagai berikut:

  • Username aplikasi
  • Password
  • PIN
  • MPIN
  • Kode OTP
  • Nomor kartu ATM/kartu kredit/kartu debit
  • Nomor CVV/CVC kartu kredit/debit
  • Nama ibu kandung
  • Informasi pribadi lainnya.

Melalui akun Twitter resminya, OJK merangkum ada empat modus pelaku soceng yang tengah marak, antara lain:

1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank

Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

Baca Juga: Kabar Gembira, TXT Akan Gelar Konser di Jakarta dengan Tajuk TOMORROW X TOGETHER WORLD TOUR ACT: LOVESICK

2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.

3. Akun Layanan Konsumen Palsu

Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.

Halaman:

Editor: Lucky Edwar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X