KETIKNEWS.ID,-- Calik dina bale agung / Lenggahing di pancaniti / Leleson di pajuaraan / Numpi nganti seuweu siwi / Hirup hurip paripurna / Gemah ripah loh jinawi / Diaping para sesepuh / Candakna menyan satanggI / Rurujakan tujuh rupi / Tektek rook puncak manik / Rupa-rupa sasajian / Pikeun bukti ka Dewi Sri.
Ungkapan rasa syukur. Instagram@klatenkita
Itulah lantunan dalam kidung setiap kali upacara -upacara pertanian yang berkaitan dengan tanaman padi. Upacara tersebut dihubungkan dengan mitos asal mula padi dan tanaman lain yang penting bagi kehidupan.
Cerita Dewi Sri di Jawa dan Nyi Pohaci Sang Hyang Sri di Sunda, dulu amat populer.Ternyata, kedua cerita itu tidak lepas dari peran seorang tokoh dewi dalam agama Hindu, yaitu Dewi Sri atau Laksmi, sakti (isteri) Dewa Wisnu. Cerita tentang asal mula tumbuh-tumbuhan ini di Jawa sangat banyak versinya. Salah satu versi yang cukup terkenal adalah cerita Sri Mangunkuhan.
kita perlu sekali menghormati Dewi Ibu dan Dewi Sri. Instagram@beawiharta
Dikisahkan, Batara Guru jatuh cinta pada seorang wanita bernama Ken Tisnawati. Namun Ken Tisnawati mengajukan syarat yang cukup berat. Karena itu Batara Guru marah dan selanjutnya mengutus orang suruhannya untuk mengejar Ken Tisnawati ke mana pun dia pergi. Ken Tisnawati pun merasa tidak tenang hidupnya, sehingga akhirnya dia meninggal.
Anehnya, dari kuburannya lalu keluar berbagai jenis tanaman. Padi keluar dari tubuhnya, kelapa dari kepalanya, jagung dari giginya, pisang dari telapak tangannya, dsb (Hariani Santiko, 1980).