KETIKNEWS.ID,-- Amerika Serikat dicurigai sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peledakan pipa gas Nord Stream tahun lalu.
Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sesi wawancaranya dengan saluran televisi negara Rossiya-1.
Dikatakan Putin, pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik dilanda serangkaian ledakan misterius pada September lalu. Moskow menyebut tindakan itu sebagai "terorisme internasional".
Baca Juga: Indonesia Berduka, Vladimir Putin Ucapkan Belasungkawa Atas Bencana Gempa Kabupaten Cianjur
Sementara itu, Denmark, Jerman, dan Swedia telah melakukan penyelidikan atas ledakan itu, akan tetapi Moskow mengatakan belum mendapat informasi tentang hasil penyelidikan tersebut.
"Kami bertanya kepada pihak berwenang Denmark...tentang permintaan untuk bekerja sama atau untuk membentuk kelompok ahli internasional, spesialis," kata Putin seperti dilansir dari antaranews, Rabu (15/3/2023).
"Jawabannya, seperti yang saya katakan, tidak jelas. Sederhananya, tidak ada jawaban. Mereka bilang kami harus menunggu."
Baca Juga: Vladimir Putin Telah Konfirmasi Tidak Akan Datang Ke KTT G20 di Bali, Diwakilkan Oleh Menlu Lavrov
Negara-negara Barat, termasuk Jerman mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan sengaja. Namun, tidak ada yang berani menyebut siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Saat dimintai komentar tentang sebuah laporan yang menyatakan kelompok pro-Ukraina merupakan pihak yang telah menyerang pipa Nord Stream, Putin mengatakan laporan itu adalah "omong kosong".
"Yang harus selalu dilihat adalah mereka yang memiliki kepentingan. Dan siapa yang mempunyai kepentingan? Secara teoritis, tentu saja, Amerika Serikat,"kata dia.
Baca Juga: Lewat Sambungan Telepon, Jokowi dan Putin Diskusikan KTT G20
Amerika Serikat bersikeras menyangkal keterlibatan mereka dalam ledakan Nord Stream.
"Ledakan semacam ini, dengan kekuatan ini, pada kedalaman yang hanya dapat dilakukan oleh spesialis, dan didukung oleh kekuatan penuh negara, yang memiliki teknologi tertentu," pungkas Putin.(Ijal Sikumbang)***
Artikel Terkait
Zelensky akan Ikut KTT G20 di Bali jika Putin Hadir
Jokowi Sebut KTT G20 di Bali Akan Dihadiri Putin dan Xi Jinping
Melalui Telegram, Presiden Putin Sampaikan Rasa Duka Cita atas Meninggalnya Mikhail Gorbachev
Rusia Siap Berikan Pupuk Gratis ke Negara Berkembang, Putin: Jika Eropa Longgarkan Sanksi Ekspor
Putin Tegaskan Pencaplokan Empat Wilayah Ukraina Bukan Dalam Rangka Ciptakan Kembali Uni Soviet
Vladimir Putin Masih Bimbang Untuk Hadiri KTT G20 Bali