Klaim Hampir 800.000 Orang Telah Mendaftar Militer, Korea Utara Siap Berperang Lawan AS

- Minggu, 19 Maret 2023 | 07:20 WIB
Soldiers march by a portrait of North Korea's founding father, Kim Il Sung during a military parade marking his 105th birth anniversary in Pyongyang, April 15, 2017.    REUTERS/Damir Sagolj - RTS12FII (Damir Sagolj)
Soldiers march by a portrait of North Korea's founding father, Kim Il Sung during a military parade marking his 105th birth anniversary in Pyongyang, April 15, 2017. REUTERS/Damir Sagolj - RTS12FII (Damir Sagolj)

KETIKNEWS.ID -- Dilansir dari surat kabar Pemerintahan Korea Utara pada Sabtu (18/03/2023), bahwa Korea Utara mengklaim sekitar 800.000 warganya secara sukarela bergabung atau mendaftar ulang dalam militer negara itu untuk berperang melawan Amerika Serikat

 

Pada Jumat (17/03/2023) sekitar 800.000 pelajar dan pekerja diseluruh Korea Utara menyatakan keinginan untuk mendaftar atau mendaftar kembali di militer untuk melawan Amerika Serikat dalam laporan surat kabar Rodong Sinmun.

 Baca Juga: Tanggapi Ancaman Korea Utara, Amerika Serikat Bentuk Pasukan Ruang Angkasa di Korea Selatan

Klaim Korea Utara muncul setelah Korea Utara pada hari Kamis meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebagai tanggapan atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung.

 

Korea Utara menembakkan ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang pada hari Kamis, beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan terbang ke Tokyo untuk pertemuan puncak yang membahas cara-cara untuk melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

 Baca Juga: Jelang KTT Korea Selatan-Jepang, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik

Rudal balistik Korut dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB dan peluncuran itu mendapat kecaman dari pemerintah di Seoul, Washington dan Tokyo.

 

Pasukan Korea Selatan dan Amerika memulai latihan bersama selama 11 hari, yang dijuluki "Perisai Kebebasan 23," pada hari Senin, diadakan dalam skala yang tidak pernah terlihat sejak 2017 untuk melawan ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.

 

Kim menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan dengan latihan militer tersebut.

Editor: Danny Wahyudi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X