KETIKNEWS.ID,-- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan akan ada dua fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan suci Ramadhan 2023, yaitu Kulminasi Matahari dan Ekuinoks Vernal.
BRIN menjelaskan jika kedua fenomena ini akan mempengaruhi terhadap durasi waktu puasa di bulan Ramadhan 2023.
"Fenomena Kulminasi Matahari dan Ekuinoks Vermal ini menyambut Hari Raya Nyepi dan Awal Ramadhan," tulis BRIN dalam akun Instagram @lapan_riyang, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: BRIN: Awal Ramadhan 2023 Miliki Potensi Dimulai Secara Serentak
Sebagai informasi, Ekuinoks Matahari adalah fenomena ketika bintang dari tata surya kita melintasi ekuator Bumi.
Jadi panjang siang maupun malam tidak akan terlalu panjang atau pendek. Fenomena ini terjadi karena dilintasi garis khatulistiwa dan bakal melalui 11 kota.
Dampak yang terjadi dari Kulminasi Matahari dan Ekuinoks Vernal ini akan mempengaruhi durasi puasa Ramadhan tahun ini.
Baca Juga: Planet Bumi Terancam Dihantam Asteroid Besar, BRIN Sampaikan Penjelasannya
Jika umumnya panjang waktu puasa di Indonesia adalah 13,23 jam, maka tahun ini akan lebih cepat.
“Jadi, durasi ibadah puasa di beberapa wilayah hanya 13-14 jam saja. Hal ini dikarenakan Ekuinoks Vernal yang membuat waktu siang dan waktu fajar hampir seragam, yakni 12 jam ditambah 1-2 jam,” sambung informasinya.
Untuk Jakarta sendiri, durasinya 13 jam 15 menit, sementara Aceh, 13 jam 17 menit. Terlama adalah Nuuk, Greenland dengan durasi 15 jam 29 menit, Oslo, Norwegia 14 jam 54 menit dan Moskwa, Rusia 14 jam 31 menit.
Artikel Terkait
BRIN Turut Serta Tanggulangi Penyakit Kuku dan Mulut pada Ternak
DPR Desak BRIN Segera Seleseikan Riset tentang Bahaya Wabah PMK Hewan Ternak
BRIN: Hari Raya Idul Adha 1443 H Kemungkinan Bakal Tak Sama
BRIN Ungkap Benda Asing yang Lewati Langit Lampung dan Sumsel