KETIKNEWS.ID,-- Amerika Serikat (AS) melihat tidak ada ancaman China untuk menyerang Taiwan. Akan tetapi, AS siap pada posisi mempertahankan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Hal itu disampaikan Sekretaris Angkatan Udara AS, Frank Kendall. Dimana ketegangan antara kedua negara yang semakin meningkat, terutama karena klaim teritorial China atas Taiwan dan Laut China Selatan.
AS menopang aliansi di seluruh kawasan Asia-Pasifik untuk melawan pengaruh Beijing.
"Saya tidak melihat adanya ancaman yang akan segera terjadi. Mudah-mudahan itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah terwujud," kata Kendall, di sela-sela konferensi teknologi pertahanan di Singapura.
Akan tetapi, Kendall menambahkan bahwa China telah melakukan "sejumlah hal yang cukup agresif", termasuk "memiliterisasi" Laut China Selatan.
Di kondisi tersebut, China mengklaim sebagian besar jalur air sebagai wilayahnya dan mengatakan AS adalah pendorong militerisasi terbesar di wilayah tersebut.
Beijing bereaksi dengan kemarahan tahun lalu ketika mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, dan Beijing melihat Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari China.
Militer China mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka memantau dan mengusir kapal perusak AS yang secara ilegal memasuki perairan di sekitar Kepulauan Paracel di Laut China Selatan. Angkatan Laut AS mengatakan pernyataan China tidak akurat.
Kendall menunjuk kehadiran balon pengintai China yang dicurigai di wilayah udara AS pada Februari sebagai "tindakan agresi", tetapi mengatakan itu "bukan ancaman militer yang serius" dan tidak mungkin terjadi lagi.
Disisi lain, Beijing membantah balon itu adalah pesawat mata-mata pemerintah. Kendall meminta kedua negara untuk bekerja sama dan meningkatkan kerja sama mereka.
Kendall menegaskan bahwa siapa pun yang memikirkan tindakan agresi yang akan melibatkan AS akan membuat kesalahan yang sangat serius.
"AS siap mempertahankan Taiwan, tetapi tidak melihat ancaman China yang akan menyerang pulau tersebut."