KETIKNEWS.ID,-- Bos Tesla sekaligus pemilik baru Twitter, Elon Musk memperingatkan kepada para karyawan Twitter mengenai kondisi perusahaan dalam keadaan yang genting.
Bahkan, platform ini bisa saja gulung tikar karena berada diambang kebangkrutan, lantaran mengalami kerugian mencapai US$3 miliar pertahunnya.
"Situasinya mengerikan. Twitter saat ini sedang dibentuk ulang," tulis Mask melalui sebuah memo internal, yang dilansir dari The New York Times, Senin (27/3/2023).
Mask juga telah menetapkan nilai
twitter saat ini senilai US$ 20 miliar, atau kurang dari separuh harga yang dibeli sebesar US$ 44 miliar.
Penurunan pendapatan sebesar US$ 1,5 miliar per tahun dan beban pembayaran utang dengan jumlah yang sama, membuat Twitter hanya menyisakan uang untuk 4 bulan saja.
Pada awal tahun 2023, pendapatan harian perusahaan dilaporkan turun 40 persen dari tahun lalu setelah lebih dari 500 mitra periklanan teratasnya menghentikan belanja di platform tersebut.
Banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut hengkang setelah peluncuran kembali Twitter Blue, yang menyebabkan troll terverifikasi menyalahgunakan layanan untuk meniru merk.
Berdasarkan laporan terbaru dari The Information, hanya ada sekitar 180.000 pelanggan Twitter Blue di Amerika Serikat pada awal Februari, yang menunjukkan bahwa layanan ini belum mampu menutupi penurunan keuangan yang dialami Twitter sejak pengambilalihan oleh Musk.
Berdasarkan laporan terbaru dari The Information, hanya ada sekitar 180.000 pelanggan Twitter Blue di Amerika Serikat pada awal Februari, yang menunjukkan bahwa layanan ini belum mampu menutupi penurunan keuangan yang dialami Twitter sejak pengambilalihan oleh Musk.
Untuk diketahui, sejak mengambil alih Twitter, Musk telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara besar-besaran. Dari 7.500 total karyawan, berkurang menjadi kurang dari 2.000 karyawan.