Cegah Virus Marburg Masuk ke Indonesia, Pemerintah Perketat Pintu Masuk

- Rabu, 29 Maret 2023 | 14:10 WIB
Gambar mikroskop virus Marburg (Foto: BBCNews)
Gambar mikroskop virus Marburg (Foto: BBCNews)
 KETIKNEWS.ID,-- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan mitigasi mengenai keberadaan virus Marburg dibeberapa negara yang terinfeksi.
 
Dari mitigasi tersebut, Kemenkes akan melakukan penguatan pada pintu-pintu masuk Indonesia.

"Jadi untuk virus Marburg ini kita sudah deteksi beberapa negara yang ada, terutama (WNA) dari Afrika," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Menurut Maxi, nantinya di pintu-pintu masuk Indonesia akan dilakukan skrining terhadap virus Marburg. Terutama, sambung dia, di pintu-pintu masuk kantor kesehatan pelabuhan (KKP).

"Jadi untuk negara-negara yang terinfeksi itu, kedatangan di daerah itu, di skrining di pintu masuk. Terutama di pelabuhan udara," ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan protokol kesehatan atau sistem penguatan di pintu masuk akan sama seperti penanganan pandemi Covid-19, kemarin. Nantinya, lanjut dia, bagi warga negara asing asal negara terinfeksi akan melalui tes swab terlebih dahulu.

"Bagi warga negara asing (WNA) yang datang dari negara terinfeksi dan memilik gejala akan diperiksa dengan swab tes melalui whole genome sequencing (WGS)," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg. Pemerintah meminta seluruh pemangku kepentingan untuk waspada terhadap virus Marburg.

Termasuk pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), SDM kesehatan, juga masyarakat. Virus Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan angka kematian (fatalitas) mencapai 88 persen.

Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi, vrus Marburg merupakan satu family dengan virus ebola. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi.

Berdasarkan laporan WHO, ada 9 kematian dan 16 kasus suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem, Guinea Ekuatorial. Gejala yang dialami berupa demam, kelelahan (fatigue), muntah berdarah, dan diare.

Editor: Gideon Sinaga

Sumber: RRI

Tags

Terkini

X