KETIKNEWS.ID,-- Kebijakan pemerintah mengimpor beras sebanyak 2 juta ton jelang musim panen raya terus mendapat sorotan di ruang publik.
Bahkan, ada dugaan kebijakan impor untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog, hanya sekedar alasan untuk tidak menyerap hasil panen petani.
"Disinilah perlunya kita bersama-bersama segera membangun kemandirian, supaya bangsa kita tidak impor lagi. Masa wilayahnya subur, kita impor terus dan menjadi bangsa yang tidak bersyukur. Tanahnya subur, tapi pertaniannya impor," kata Politikus Gelora Achmad Nur Hidayat, dimuat Kamis (30/3/2023).
Dalam kasus tersebut, Nur Hidayat mengklaim jika partainya sangat konsen terhadap konsep kemandirian bangsa, sejak krisis terjadi, yang dimulai dari pandemi Covid-19 yang sekarang diperparah dengan dampak perang Rusia-Ukraina.
"Kami sudah mewanti-wanti tantangan ke depan, yang dihadapi Indonesia dan dunia adalah masalah pangan. Pemerintah tidak bisa lagi membuat kebijakan yang sifatnya pemadam kebakaran saja," ucapnya.
Kebijakan impor beras, lanjut Ketua Bidang Kebijakan Publik Partai Gelora ini menunjukan bahwa pemerintah gagap dalam mengantisipasi dampak krisis saat ini.
Artikel Terkait
Impor 2 Juta Ton Beras, CBP Rusak Mekanisme Pasar Beras Nasional