KETIKNEWS.ID,-- Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengamini keluhkan Presiden Jokowi mengenai ketidak akurat data pertanian di Indonesia.
Menurut Firman, dari data pertanian yang disampaikan merupakan hasil pengamatan dari masing-masing Kementerian/Lembaga. Sehingga membuat ketidaksinkronan pendataan, yang justru membuat pusing Presiden.
"Ini harus segera dievaluasi keseluruhan soal data Pertanian. Kalau data ini tidak sinkron antara data satu dengan yang lain maka ini akan sulit tercapai dalam rencana kerja Pemerintah," kata Firman dalam keterangannya, Jumat (19/5/2023).
Seharusnya, sambung dia, semua (K/L) melaporkan data mereka masing-masing. Namun, sebelum data dilaporkan sudah yerlebih dahulu disinkronkan menjadi satu kesatuan. Bila tidak dilakukan, maka semua data menjadi tidak akurat yang menyebabkan adanya perbedaan data.
Tentunya, kata Firman, akan sangat mempengaruhi rencana pembangunan pertanian untuk dijalankan
"Ya, memang tidak semua data-data itu sinkron karena selalu adanya missleading. Misalnya data produksi BPS menentukan ini, Kementan ini, Kemendag, BPS dan Bapanas melakukan lain," ucapnya.
Karena itu, Firman berharap dari data Pertanian diserahkan Pemerintah, hendaknya Kementan fokus pada masalah pembangunan sektor Pertanian, dan BPS fokus pada ketersediaan serta data.
Supaya nantinya, jika hal ini dilaporkan kepada Presiden tidak tumpang tindih dan missleading kembali.
"Dan pada akhirnya semua K/L acuannya satu dan tidak masing-masing memiliki data sendiri," pungkas politikus Golkar tersebut