Tujuh Calon Haji Embarkasi Surabaya Tunda Keberangkatannya ke Tanah Suci, Ini Penyebabnya

- Jumat, 26 Mei 2023 | 13:50 WIB
Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2022 (Dok.mekkah_madinah)
Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2022 (Dok.mekkah_madinah)
KETIKNEWS.ID,-- Dikarenakan sakit, sebanyak tujuh jemaah haji fari Embarkasi Surabaya, Jawa Timur terpaksa gagal berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini.
 
"Sesuai jadwal, harusnya mereka berangkat terbang ke Tanah Suci Kamis kemarin. Tapi karena sakit, keberangkatannya tertunda," ungkap Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).
 
Pria yang menjabat sebagai Kepala Kanwil Kemenag Jatim itu juga menyebutkan bahwa ketujuh orang tersebut berasal dari tiga kelompok terbang (kloter). 
 
Sebanyak dua orang di antaranya dari kloter empat asal Kabupaten Pamekasan, Madura. Keduanya merupakan pasangan suami istri (Pasutri).
 
Kemudian dua jamaah dari kloter lima, yang masing-masing berasal dari Kabupaten Pamekasan. Masih dikatakan Husnul, kedua orang calon haji itu tertunda keberangkatannya, karena sakit ketika proses pengecekan di asrama haji, sehingga pendampingnya juga ikut menemani.
 
Sementara tiga orang calon haji dari kloter enam juga tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Dua orang berasal dari Kabupaten Pacitan, dan satu orang berasal dari Kabupaten Pamekasan. 
 
"Mereka semua sudah sakit sejak di daerah, sehingga tidak bisa berangkat ke asrama haji. Akhirnya pendamping pun menunda keberangkatannya," ungkap diam
 
Selain pemeriksaan kesehatan, Husnul mengatakan, pihaknua juga melakukan pengecekan terhadap barang bawaan para calon haji. Hingga kloter enam ini, kata dia, masih ada jemaah yang membawa rokok melebihi 200 batang atau dua slop, sehingga harus diamankan.
 
"Rokok tidak dilarang untuk dibawa ke tanah suci. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah jumlahnya tidak boleh melebihi 200 batang atau dua slop," ungkapnya.
 
Tak hanya itu, petugas juga masih menemukan barang-barang yang mestinya disimpan di bagasi, tetapi disimpan di dalam tas tenteng. Misalnya gunting, pisau, silet, gunting kuku, alat cukur, paku, dan lainnya. 
 
Petugas PPIH, lanjut Husnul, menghimbau para jemaah agar tidak membawa barang berlebihan atau yang membahayakan penerbangan. 
 
"Barang-barang yang disita, selanjutnya akan diserahkan kepada petugas haji daerah masing-masing, dan dapat diambil pemilik sekembalinya dari Tanah Suci," pungkasnya.

Editor: Ijal Sikumbang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X