KETIKNEWS.ID,-- Salah satu tantangan utama perekonomian Indonesia adalah bagaimana menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam keterangannya, Sabtu (27/5) menyebutkan, karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan, yang berakibat masih dibutuhkannya usaha lebih besar dalam menurunkan angka pengangguran.
Jika dilihat dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Februari 2023, sambung dia, menunjukkan bahwa ada 7,99 juta pengangguran terbuka dengan tingkat pengangguran sebesar 5,45 persen. Angka ini turun 0,38 persen dibandingkan tahun 2022.
"Semua data ini menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi dan sektor ketenagakerjaan berjalan ke arah dan tren yang positif," ungkap saat memberikan sambutan sekaligus membuka bursa kerja (Job Fair) 2023 di Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Optimis KTT G20 Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru di 2024
Gelaran job fair yang bertajuk Generasi Tangguh Era Baru, Siap Menembus Pasar Kerja, diikuti oleh 50 perusahaan dengan 96 jenis jabatan dan 7.987 kebutuhan pekerja dari berbagai sektor lapangan usaha.
Wamenaker menambahkan, pihaknya telah menyediakan berbagai layanan ketenagakerjaan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai ketenagakerjaan, seperti pelatihan, lowongan pekerjaan dan pemagangan, yang dapat diakses melalui aplikasi SIAPKerja pada laman https://kemnaker.go.id.
Selain itu, Kemnaker juga menyediakan layanan secara online melalui laman https://jobfair.kemnaker.go.id untuk melaksanakan kegiatan job fair secara virtual.
"Saya berharap, melalui job fair para pencari kerja dapat mendapatkan pekerjaan. Teruslah bersemangat mencari peluang serta meningkatkan kompetensi agar bisa menjadi generasi tangguh,"pungkasnya.