• Jumat, 22 September 2023

Vaksin Dengue dan HPV Masuk Rekomendasi IDSI 2023

- Jumat, 2 Juni 2023 | 10:19 WIB
Kemenkes: Penerima Vaksin Janssen Dapat Memperoleh Vaksinasi Booster. (Kementerian Kesehatan)
Kemenkes: Penerima Vaksin Janssen Dapat Memperoleh Vaksinasi Booster. (Kementerian Kesehatan)

KETIKNEWS.ID,--Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi vaksin terbaru untuk 2023. Salah satunya adalah HPV sebagai langkah pencegahan kanker serviks.

Vaksin HPV ini diperuntukkan khusus untuk anak perempuan mulai usia 9-14 tahun. Vaksin ini bisa di dapatkan di program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk anak kelas 5-6 tahun atau usia 12 tahun.

Pemberian vaksin HPV sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak 2022 di 131 kabupaten/kota di 8 provinsi (4 di pulau Jawa dan 4 di luar pulau Jawa). Namun per tahun 2023, Menkes Budi Gunardi Sadikin mengumumkan bahwa kebijakan vaksin HPV diberikan secara gratis ke seluruh Indonesia.

Selain itu, ada vaksin Dengue atau demam berdarah yang dulu baru diberikan pada usia 9 tahun kini sudah bisa diberikan sejak usia 6 tahun.

IDAI juga berharap dengan diluncurkannya rekomendasi imunisasi untuk anak usia 0-18 tahun ini bisa menjadi panduan bagi orang tua agar bisa melengkapi vaksinasi anak-anak terutama yang tertinggal saat pandemik lalu.

Bagaimana cara mengejar ketertinggalan tersebut? Ada 2 cara yang bisa dilakukan. Pertama, memberikan vaksin kombinasi dalam 1 botol seperti vaksin DTP (difteri, pertusis, dan tetanus).

Selain itu, ada cara pemberian vaksin ganda seperti pemberian 2 vaksin di waktu bersamaan namun di tempat yang berbeda. Seperti satu di paha kiri untuk vaksin IPB dan satu di paha kanan untuk DPT HB Hib. Atau di berikan di paha yang sama tapi dengan jarak sekitar 2,5 cm.

"Ini (imunisasi ganda) bukan baru dan sudah banyak di negara-negara lain melakukannya, tapi di Indonesia jadi sesuatu yang baru. Ini juga cukup aman dan kipinya biasanya tidak parah," kata Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr. SpA(K), Jumat.

Meski begitu, ia mengatakan bisa saja efek dari pemberian vaksin ganda ini bisa lebih tidak nyaman dibandingkan hanya menerima satu vaksin.

Namun, hal tersebut diharapkan tidak menghalangi para orang tua melengkapi imunisasi anaknya guna menghindari gejala berat suatu penyakit yang bisa diatasi dengan vaksin.

Editor: Ijal Sikumbang

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

X