• Rabu, 27 September 2023

Komisi I DPR Ingatkan Prabowo Subianto untuk Berhati-hati, Soal Apa?

- Senin, 5 Juni 2023 | 08:36 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid memimpin konferensi pers Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021)
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid memimpin konferensi pers Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021)
 
KETIKNEWS.ID,-- Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengingatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam menyampaikan opini, khususnya terkait konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia
 
"Posisi Indonesia dalam konflik ini sudah jelas, apalagi dalam Sidang Umum PBB Februari 2023 lalu, Indonesia termasuk ke dalam 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Meutya dalam keterangannya, Senin (5/6/2023).
 
Ketua DPP Partai Golkar ini menyebutkan, Resolusi PBB telah dikeluarkan dan Indonesia menyetujui resolusi yang meminta Rusia mengakhiri permusuhan dengan Ukraina dan menarik mundur pasukannya dari Ukraina.
 
 
"Indonesia mendukung Resolusi yang menjunjung tinggi penegakan Rule of Law khususnya Piagam PBB,  Hukum Internasional dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia" ucap dia.
 
"Sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas aktif, Indonesia tentu akan terus mendorong dialog dan diplomasi antara Ukraina dan Rusia melalui berbagai forum multilateral," kata dia.
 
"Serta meminta negara-negara di dunia menyerukan penghentian perang di Ukraina agar tidak berakhir pada konflik yang berbahaya seperti perang nuklir yang bisa mengancam keberlangsungan hidup umat manusia,"pungkasnya.
 
Sebelumnya pada forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6/2023), Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyampaikan, Resolusi Perdamaian yang disusulkan Prabowo untuk akhiri Perang Ukraina-Rusia yang diantaranya meminta kedua belah pihak segera menarik mundur pasukan dari posisi masing-masing sejauh 15 kilometer dari garis depan ke zona demiliterisasi yang baru.
 
Dan meminta PBB mengorganisir dan melaksanakan referendum di wilayah yang menjadi sengketa. 
 
Menanggapi usulan Resolusi tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menyebut usulan tersebut sebagai usulan yang berasal dari Rusia bukan dari Indonesia. Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, menolak usulan tersebut.

Editor: Ijal Sikumbang

Tags

Terkini

Anak Erick Thohir Curhat Kebiasaan Sang Ayah di Rumah

Minggu, 24 September 2023 | 21:21 WIB

Sah..!! Kaesang Pangarep Resmi Menjadi Kader PSI

Sabtu, 23 September 2023 | 16:10 WIB

Nama Baru Untuk Kereta Cepat Indonesia Adalah WHOOSH

Jumat, 22 September 2023 | 08:14 WIB
X