Menurut dia, peran perempuan dalam masyarakat sangat signifikan. Di saat pandemi saja misalnya, 70 persen tenaga kesehatan di dunia ialah perempuan.
"Dalam masa pemulihan pasca pandemi saja, semakin banyak perempuan yang memasuki angkatan kerja dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan perekonomian nasional," kata Fadli saat memberikan sambutan di sidang WAIPA, Padang (5/6/2023).
Atas dasar itu, AIPA melihat pentingnya keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan dan badan pembuat keputusan.
"Karenanya mempromosikan partisipasi perempuan di parlemen dan posisi kepemimpinan lainnya tetap menjadi prioritas di negara-negara ASEAN," ucap Fadli.
Dikatakan dia, perwakilan perempuan di parlemen bervariasi di antara negara-negara ASEAN. Sehingga, penting bagi kita untuk mendesak dan mendukung kuota 30 persen wakil perempuan.
Tak hanya itu, Fadli mengatakan, sangat penting untuk membentuk jalur implementasi agenda responsif gender di mana hak-hak perempuan dipromosikan, dilindungi, dan dipenuhi.
"Kita juga perlu memastikan lebih banyak partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan tingkat tinggi dan menyebar ke berbagai sektor yang tidak terbatas pada kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan saja," pungkas politikus dari Fraksi Partai Gerindra ini.