KETIKNEWS.ID,-- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar para santri di berbagai pondok pesantren bisa membuka peluang usaha melalui program-program dari Kemenparekraf.
“Saya tadi sempat bertanya bagaimana cari kerja ternyata susah sehingga santri didorong untuk bisa membuka peluang usaha dengan beberapa program kementerian untuk mereka bisa masuk ke dalam ekonomi kreatif dan sektor pariwisata,” kata Sandiaga dalam keterangannya saat menghadiri Silaturahmi dan Dialog Tokoh Agama dan Santri di Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Semarang, Jumat (9/6/2023) malam.
Dirinya menyebut ada dua program inti dari Kemenparekraf yang bisa dimanfaatkan para santri yakni Program Santri Digitalpreuner yang mengajarkan mengenai digitalisasi dan Program Pelatihan Bidang Ekonomi Kreatif.
"Mereka bisa masuk sektor kuliner dan fesyen karena permintaan sangat banyak," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf memberikan semangat kepada santri mengenai masa depan santri yang diharapkan bisa menjadi lokomotif pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
“Kita sudah membangun infrastruktur dan untuk pastikan bahwa mereka dapat pekerjaan mereka harus dibekali dengan ilmu dan akhlak yang karimah."
“Saya tadi sempat bertanya bagaimana cari kerja ternyata susah sehingga santri didorong untuk bisa membuka peluang usaha dengan beberapa program kementerian untuk mereka bisa masuk ke dalam ekonomi kreatif dan sektor pariwisata,” kata Sandiaga dalam keterangannya saat menghadiri Silaturahmi dan Dialog Tokoh Agama dan Santri di Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Semarang, Jumat (9/6/2023) malam.
Dirinya menyebut ada dua program inti dari Kemenparekraf yang bisa dimanfaatkan para santri yakni Program Santri Digitalpreuner yang mengajarkan mengenai digitalisasi dan Program Pelatihan Bidang Ekonomi Kreatif.
"Mereka bisa masuk sektor kuliner dan fesyen karena permintaan sangat banyak," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf memberikan semangat kepada santri mengenai masa depan santri yang diharapkan bisa menjadi lokomotif pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
“Kita sudah membangun infrastruktur dan untuk pastikan bahwa mereka dapat pekerjaan mereka harus dibekali dengan ilmu dan akhlak yang karimah."
"Sehingga kita bisa mencapai negara yang maju dan mereka tidak mencari lapangan kerja, tapi menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya.