KETIKNEWS.ID,-- Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, partai telah menyiapkan dua skenario dalam menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sistem proporsional pemilu.
"Kita di Partai Gelora ini sudah pasti mendukung yang sudah ada, sistem proporsional terbuka. Tapi kan kita jauh dari jangkauan MK, kita nggak tahu keputusan apa yang akan diambil MK," kata Anis dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).
"Tapi sebagai partai kita menyiapkan duanya-duanya, artinya baik untuk proposional terbuka atau tertutup," tambah dia.
Menurut Anis, apa yang disampaikan Pakar Hukum Tata Negara yang juga mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Mei 2023 lalu, itu bukan sebuah bocoran putusan MK.
"Bocoran dari Denny Indrayana, itu bukan sebuah putusan, kita tidak tahu itu apa, karena kita tidak punya jangkauan untuk mempengaruhi keputusan itu,"sebut dia.
Dalam pelaksanaan sistem proporsional terbuka pada Pemilu seperti sekarang, dikatakan Anis, partisipasi individunya sekarang sangat tinggi. Artinya, kedaulatan rakyat tidak terganggu, terlihat dari partisipasi individu yang kuat juga.
Tetapi, jika sistem pemilunya nanti diganti tertutup, maka yang akan berkurang secara signifikan adalah partisipasi individu. Dimana Kedaulatan partai lebih besar, dan partisipasi individu lebih rendah.
"Jadi dalam proporsional sudah terbuka partisipasi individu pasti lebih tinggi, tapi dalam proporsional tertutup, kedaulatan partai lebih besar, tapi partisipasi individu lebih rendah," pungkas dia.