KETIKNEWS.ID, KOTA BANDUNG.-- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk ikut aktif dalam memberikan informasi tentang bahaya bencana. Informasi yang dibagikan pun harus lebih kreatif, sehingga mudah dipahami masyarakat.
Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Ditambah, ancaman fenomena La Nina masih mengintai wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Jabar.
Fenomena La Nina merupakan fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Efek dari fenomena La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan bulanan di Pulau Jawa, dengan akumulasi curah hujan bulanan dapat meningkat hingga 70 persen.
Baca Juga: Suspect Area Potensi Siklon Tropis Di Laut Timor, PVMBG Minta Masyarakat Maluku, NTB dan NTT Waspada
La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya.
"Saya usul divisi komunikasi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi lewat video animasi dengan rasa krisis. Jadi segala sesuatunya dimulai dulu dari kebahayaan atau kerawanan," kata Ridwan Kamil saat menerima Kepala BMKG di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (22/12/2021).
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, berdasarkan data BMKG hampir semua wilayah di Jabar memasuki musim penghujan. Menurutnya, musim penghujang tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena ada pengaruh La Nina.
"Analisis perkembangan musim hujan, di sini kita lihat di semua wilayah Jawa Barat, semuanya memasuki musim hujan. Dan yang perlu diperhatikan adanya anomali musim hujan kali ini berbeda dengan dua tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya," kata Dwikorita.
Menurut Dwikorita, pada Desember, berpotensi adanya peningkatan curah hujan 10-70 persen di Bogor, bagian selatan Cianjur, bagian timur Bekasi, bagian selatan Bandung, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, bagian utara dan tengah Majalengka, Garut, Ciamis, dan Banjar. Untuk yang di atas 70 persen, ada di Sukabumi, bagian selatan Majalengka, Pangandaran, Kuningan, dan Cirebon.
Artikel Terkait
Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem di 147 Kabupaten/Kota Wilayah Pesisir di Tahun 2022
Peduli Korban Erupsi Semeru, KKP Bagikan Ikan Kaleng dan Kebutuhan Harian
Sebanyak 278 Rumah Terdampak Banjir dan Longsor di Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara
Presiden Jokowi: Gotong Royong Kunci Penanganan Pandemi di Tanah Air
Suspect Area Potensi Siklon Tropis Di Laut Timor, PVMBG Minta Masyarakat Maluku, NTB dan NTT Waspada
Banjir Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh Berdampak pada 2.857 KK