KETIKNEWS.ID,-- Sahabat ketikers sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2021 dan berganti tahun menjadi 2022. Kita takan pernah tahu seperti apa masa depan di 2022 tetapi menurut ahli Tarot Denny Darko mengatakan, ramalan terkait bencana yang akan terjadi pada tahun 2022 semakin marak. Semua orang diharap agar selalu waspada, terhadap risiko bencana yang kemungkinan terjadi pada tahun 2022. bencana apakah yang akan terjadi pada tahun 2022?
Baca Juga: Menguak Suku Gypsy, Ilmu Sihir dan Ramalan Di Eropa
Denny Darko memberikan pandangannya terkait rumor tahunan tersebut, bencana adalah sebuah proses alami yang akan terjadi secara berulang kali. "bencana adalah satu hal yang rutin, terjadi setiap tahun," ucap Denny Darko, dikutip dari kanal YouTube Denny Darko, Selasa 28/12/2021. Namun, tak sedikit juga pihak yang mengaitkan rangkaian bencana dengan akhir zaman.
Hal ini tentu membuat orang-orang yang mendengar ramalan bencana tersebut, semakin merasa khawatir. Bahkan, rasa khawatir tersebut semakin kencang terasa ketika hari mulai memasuki tahun 2022. Denny Darko beranggapan, jika bencana yang terjadi mungkin saja bukan termasuk tanda akhir zaman.
Baca Juga: Orang Jawa Tinggal Setengah, Dalam Ramalan jayabaya
"Kalau bencana dikaitkan sebagai tanda akhir zaman, bisa iya bisa tidak," tutur Denny Darko.
Seharusnya, bukan bencana atau akhir zamannya yang kita khawatirkan ucap Denny Darko.
Melainkan kesiapan kita untuk menghadapi semua itu. Jadi, kita tak perlu khawatir dengan bencana atau akhir zaman kata Denny Darko.
Denny Darko kemudian menyoroti sikap masyarakat yang mudah percaya dengan ramalan bencana. Menurutnya, masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan lebih terhadap mitos atau story telling. Contohnya, masyarakat Indonesia lebih mengerti jika tsunami merupakan kemarahan ratu pantai selatan.
Padahal jika dibaca secara sains, tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng bumi. Namun Denny Darko juga menyadari, jika masyarakat Indonesia telah terbiasa hidup dengan mitos, maupun story telling.
Bahkan, orang-orang zaman dahulu yang selalu berpegang pada mitos, rata-rata pikiran mereka lebih bijak. Itu semua terjadi karena mereka bisa mengambil nilai luhur dari mitos yang beredar, dan konsep Ketuhanan.
"Jika diambil nilai luhur dari sebuah cerita masyarakat, lalu tidak melupakan jika Tuhan adalah sumber kekuatan yang sebenarnya, maka akan lahir sebuah kebijaksanaan" pungkasnya.
