KETIKNEWS.ID.--Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh menyebabkan beberapa kerusakan fasilitas umum. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara mengerahkan tujuh alat berat dalam penanganan tanggul jebol akibat bencana tersebut.
"Selain itu, banjir bandang juga menyebabkan sejumlah kerusakan fisik lainnya. BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mencatat satu unit jembatan rusak ringan, dua unit rumah rusak berat, kerusakan satu pasar tradisional, satu jalan penghubung desa rusak berat, dua fasilitas pendidikan terdampak serta merendam 594 rumah. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini" ungkap Abdul dalam keterangan tertilisnya melalui laman resmi bnpb.
Baca Juga: Sudah 100 Persen, Ridwan Kamil Harap Jalur Kereta Cibatu-Garut Segera Dioperasikan
Lebih lanjut Abdul menjelaskan, Banjir bandang dengan tinggi muka air 100 sampai 150 sentimeter ini terjadi pada Selasa (4/1), pukul 22.31 waktu setempat, setelah hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan peningkatan debit air pada Sungai Lawe Kinga.
"Kondisi tersebut diperparah oleh adanya tumpukan material kayu yang akhirnya menyebabkan Sungai Lawe Kingan meluap sehingga merendam pemukiman warga" jelas Abdul.
Baca Juga: Bareskrim Tetapkan Kadishub dan Anggota DPRD Depok Tersangka Mafia Tanah
Abdul menambahkan, BPBD melaporkan banjir bandang merendam beberapa desa pada lima kecamatan, antara lain Kecamatan Bambel (Desa Pinding, Kuning I dan Lawe Hijo Ampera), Kecamatan Lawe Sumur (Desa Kuta Lesung, Teger Miko, Buah Pala dan Kisam Lestari), Kecamatan Lawe Bulan (Desa Lawe Kinga, Lawe Kulok, Tenembak Juhar, Kandang Mbelang dan Kandang Mbelang Bencawan).
"Dua kecamatan lain yaitu Kecamatan Bukit Tusam (Desa Maha Singkil, Kuta Lingga, Darul Imani, Tenembak Bintang, Kuta Gerat dan Gumpang) dan Kecamatan Semadam (Desa Lawe Kinga Lapter dan Lawe Kinga Gabungan) " ungkap Abdul.
Baca Juga: Inul Daratista Dipuji Makin Seksi Saat Dikira Pakai Baju Transparan
BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mendata sebanyak delapan warga mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sampai saat ini BPBD masih melakukan pendataan warga terdampak dan mengungsi serta menyalurkan bantuan logistik bersama dinas sosial setempat.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir, Bupati Aceh Tenggara menetapkan status tanggap darurat banjir bandang, terhitung mulai tanggal 5 sampai 18 Januari 2022.
Artikel Terkait
Selain Pelayanan Penyintas, Posko Penanganan Bencana BNPB Perhatikan Hewan Ternak Terdampak Semeru
BNPB Pantau Wilayah yang Rasakan Guncangan Gempa M7,4 NTT
Cek Kesiapan Karantina dan Isolasi, Kepala BNPB Tinjau Rusun Nagrak dan Wisma Atlet
Antisipasi Penambahan Kebutuhan Tempat Karantina, Kepala BNPB Tinjau Kesiapan Rusun di DKI Jakarta