• Sabtu, 30 September 2023

Lapulapu, Pahlawan Muslim Filipina yang Menolak Tunduk ke Spanyol

- Rabu, 26 Januari 2022 | 12:33 WIB
Tugu patung Lapulapu, pahlawan nasional dari Filipina. (pixabay)
Tugu patung Lapulapu, pahlawan nasional dari Filipina. (pixabay)

KETIKNEWS.ID,-- Walaupun sejarawan tidak dapat secara bulat menyetujui nama aslinya, pria yang diketahui bernama Lapulapu itu terukir dalam sejarah sebagai penakluk Ferdinand Magellan.

Lapulapu adalah seorang datu Muslim atau kepala suku dari pulau Mactan di Filipina. Ia dikenal sebagai orang Filipina pertama yang menentang pengaruh Kolonial Spanyol, dan kini dianggap sebagai pahlawan nasional Filipina yang pertama.

Baca Juga: Ridwan Kamil Serahkan Hasil Jual Lukisan Seniman di NFT, Laku Rp4,2 Juta

Pada 1521, Ferdinand Magellan secara tidak sengaja menemukan Pulau Homonhon ketika ia sedang dalam perjalanan ke Kepulauan rempah-rempah, Indonesia. Di sana, ia bisa menjalin kesetiaan dengan penguasa setempat, khususnya Rajah Humabon dari Cebu.

Magellan-lah yang meyakinkan Rajah Humabon dan istrinya untuk dibaptis ke Agama Katolik dan kemudian menawarkan kepada mereka Santo Nino. Ini dikatakan sebagai momen dalam sejarah ketika Agama Katolik diperkenalkan ke Filipina.

Baca Juga: NFT Memorabilia The Beatles dan John Lennon Dilelang, Segini Harganya

Menyadari keramahan hangat Humabon terhadap mereka, Magellan kemudian berusaha untuk memperkenalkan agama Katolik ke pulau-pulau terdekat seperti Mactan.

Di sana, hidup dua kepala suku yang bersaing yakni Zula dan Lapulapu. Zula amat menyambut Spanyol dan menyerahkan dirinya sedangkan Lapulapu amat menentang usulan Magellan dan perintah Humabon. Alhasil meletuslah Pertempuran Mactan.

Baca Juga: Video Steven Seagal Kunjungi Kalimantan Viral, Cium Senjata Mandau Suku Dayak dengan Penuh Hormat

Kemudian Magellan menyurati Datu Lapulapu untuk tunduk dan menyerah dengan mengirim surat yang berbunyi, "Atas nama tuhan, saya meminta kalian untuk menyerahkan diri dan kami keturunan ras putih berperadaban yang lebih layak berkuasa di negeri ini."

Raja Mactan pun membalas surat Magellan berbunyi: "Sesungguhnya agama (Islam) ini milik Allah, Tuhan yang aku sembah adalah tuhan bagi seluruh warna kulit manusia yang berbeda-beda."

Baca Juga: Indonesia goes to Campus, KBRI Adakan Pertemuan dengan Rektor UNMB

Kemudian meletuslah perang kedua belah pihak pada 27 April 1521, Lapulapu bersama rakyat pulau Mactan, dengan bersenjata tombak dan kampilan (sejenis parang) berperang menghadapi tentara Spanyol yang dipimpin oleh kapten Ferdinand Magellan.

Dalam pertempuran yang dikenal sebagai Pertempuran Mactan tersebut, Magellan dan beberapa anak buahnya terbunuh.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Film Oppenheimer, Sebuah Ironi

Senin, 7 Agustus 2023 | 20:50 WIB

Putra Presiden Kolombia Ditangkap, Ada Apa?

Minggu, 30 Juli 2023 | 06:21 WIB
X