KETIKNEWS.ID,-- Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne menyatakan telah memberi sanksi terhadap 22 orang warga Negara Asing (WNA) Rusia, karena dianggap telah menyebarkan hoaks dan melakukan propaganda.
"(Mereka) propagandis dan mata-mata penyebar informasi yang tidak benar," ungkap Marise dikutip Antara.
Ke 22 orang Rusia itu merupakan editor dari berbagai organisasi media, termasuk Russia Today, Strategic Culture Foundation, InfoRos, hingga NewsFront.
Baca Juga: Cucun Ahmad Minta Ada Efek Jera,Penyelundupan 1,196 Ton Sabu di Pangandaran, Jawa Barat
Selain itu, Australia diketahui juga memberi sanksi ke Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan para keluarganya, karena mereka dianggap telah berperan aktif memberi dukungan ke Rusia untuk menginvasi Ukraina.
"(Belarusia melakukan) serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," ujarnya.
Sebelumnya, Australia diketahui mengirim bantuan ke Ukraina, berupa peralatan militer seperti amunisi dan misil hingga pasokan medis, sebagai respons terhadap invasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Spiridon Putin, Kakeh Vladimir Putin yang Dilindungi Penguasa Uni Soviet
“Kami akan memberikan 50 juta USD untuk mendukung amunisi mematikan dan tidak mematikan. Sebagian besar dari itu akan berada dalam kategori mematikan,” kata Perdana Menteri Australia Scott John Morrison kepada wartawan di Canberra.
Artikel Terkait
Rusia Lebih Dulu Angkat Kaki Sebelum Dikeluarkan Dewan Eropa
40.000 Pasukan Suriah Sudah Daftar Untuk Bantu Rusia Serang Ukraina
Lewat IPU ke-144, Indonesia Tawarkan Jalan Tengah Sikapi Konflik Rusia-Ukraina
Ingin Bantu Lawan Rusia, Pemerintah Korsel Lacak Marinir Korsel yang Masuk ke Ukraina Tanpa Izin
Cibiran PM Australia untuk Putin yang akan Datang ke KTT G20 di Indonesia