KETIKNEWS.ID,-- Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, berniat menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada Rabu, 23 Maret 2022.
Ismail mengatakan selain di Malaysia, bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa pengantar di beberapa negara seperti Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina dan sebagian Kamboja.
Baca Juga: Baleg DPR RI: RUU TPKS Diharapkan Disahkan Sebelum Penutupan Masa Persidangan
"Karena di seluruh ASEAN ada banyak penutur bahasa Melayu, maka tidak ada alasan mengapa kami tidak bisa menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN," kata Ismail Sabri.
Ia menjelaskan akan berdiskusi dengan negara-negara yang memakai Bahasa Melayu untuk membahas agar bahasa Melayu menjadi bahasa kedua ASEAN.
"Saya akan berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN lainnya, terutama di negara yang menggunakan bahasa Melayu," katanya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat 25 Maret 2022.
Baca Juga: Memperingati Earth Hour Setiap Tangga 26 Maret Bentuk Peduli Terhadap Bumi, Begini Caranya!
“Kita tidak perlu malu atau canggung menggunakan bahasa Melayu di tingkat internasional," katanya lagi.
Malaysia juga mengatakan dari seluruh anggota negara ASEAN cuma empat negara yang menggunakan bahasa Inggris, dan sisanya menggunakan bahasa ibu sehingga memerlukan jasa penerjemah untuk urusan resmi. (Tatan/Ketiknews.id)
Artikel Terkait
ASEAN Week 2021 di Moskow, Hadirkan Wayang Kulit dan Gamelan Indonesia
Indonesia Fokus pada Peningkatan Kualitas Profesional Pariwisata di Kawasan ASEAN
Presiden Jokowi Kembali Tegaskan Pentingnya Implementasi Lima Butir Konsensus ASEAN untuk Masalah Myanmar
Singapura Menjadi Negara ASEAN Pertama yang Turut Memberikan Sanksi Terhadap Rusia
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games 2022