KETIKNEWS.ID,-- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuannya bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela-sela KTT G7 menyatakan bahwa dia mengecam uji coba peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) Korea Utara.
Seorang pejabat Gedung Putih AS mengungkapkan bahwa kedua pemimpin mengecam peluncuran ICBM Korea Utara dan menekankan diperlukannya diplomasi.
Baca Juga: Gus Muhaimin: G20 Diharapkan Menjadi Sarana Meminta Rusia Hentikan Serangan Pada Ukraina
Presiden Biden juga menyampaikan komitmen tegas AS terhadap keamanan Korea Selatan dan Jepang.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS telah mengumumkan sanksi baru atas peluncuran rudal Korea Utara.
Baca Juga: Usulkan Bahasa Melayu jadi Bahasa Kedua ASEAN, Tidak Semua Negara ASEAN Memakai Bahasa Inggris
AS menjatuhkan sanksi terhadap Akademi Ilmu Pengetahuan Alam II Korea Utara, diplomat Ri Seong-cheol, dua institusi Rusia, dan seorang warga Rusia.
Menteri Pertahanan Koera Selatan dan AS telah mengadakan pembicaraan dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah tegas.
Baca Juga: Jurnalis Media Rusia Disanksi Australia, Ternyata Bukan Hal yang Mengejutkan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penghentian tindakan kontraproduktif lebih lanjut, dan menyebut peluncuran tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dilaporkan bahwa Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat terbuka pada hari Jumat (25/03) waktu setempat atas permintaan dari enam negara, termasuk AS, untuk membahas peluncuran ICBM Korea Utara.
Artikel Terkait
Amerika Serikat Segera Umumkan Sanksi Baru terhadap Korut
Khawatir Ancaman Korut, Sistem Pertahanan Siber Korsel Ditingkatkan
Korea Utara Luncurkan 4 Roket Dalam 1 jam, Ancaman Besar bagi Korea Selatan
Korea Utara Dianggap Luncurkan Satelit untuk Memata-matai Amerika dan Sekutunya
Kippumjo, Perempuan Penghibur Peliharaan Pemimpin Korea Utara