KETIKNEWS.ID,-- Sri Lanka saat ini berada dalam cengkeraman Krisis ekonomi berskala besar. Kenaikan harga dan krisis utang negara mengubah perekonomian jadi luar biasa suram.
Kekurangan pangan yang ekstrem, terpuruknya ekonomi Sri Lanka diakibatkan oleh kurangnya mata uang asing. Tanpa cadangan mata uang asing yang memadai, negara ini tidak dapat mengimpor bahan bakar, makanan, dan barang-barang penting lainnya.
Kekurangan pangan ekstrem pun turut terjadi karena bank-bank swasta kehabisan devisa untuk membiayai impor.
Baca Juga: Sri Lanka Krisis Keuangan, Jutaan Siswa Terancam Gagal Naik kelas
Terpuruknya ekonomi Sri Lanka diakibatkan oleh kurangnya cadangan mata uang asing yang memadai, sehingga negara Sri Lanka tidak dapat mengimpor bahan bakar, makanan, dan barang-barang penting lainnya.

Selain itu Seluruh kabinet Sri Lanka selain Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakak laki-lakinya Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatan mereka, Minggu (3/4). Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi yang memicu kericuhan di ibu kota.
Baca Juga: Indonesia Tawarkan Motor Listrik dan Alumunium kepada Sri Lanka
Negara Asia Selatan itu menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya yang parah sejak merdeka dari Inggris pada 1948.
Artikel Terkait
Alat Musik Sasando Diklaim Sri Lanka, NTT Tidak Terima
Indonesia Pamerkan Produk Unggulan dan Destinasi Wisata Pada Pameran Terbesar di Sri Lanka
Indonesia – Sri Lanka Bahas Isu Pemajuan Kerja Sama Ekonomi
Indonesia Tawarkan Motor Listrik dan Alumunium kepada Sri Lanka
Sri Lanka Krisis Keuangan, Jutaan Siswa Terancam Gagal Naik kelas