Said Abdullah Dukung Sikap Indonesia Undang Presiden Ukraina-Rusia pada KTT G20 Bali

- Selasa, 10 Mei 2022 | 10:30 WIB
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah

KETIKNEWS.ID,-- Anggota Komisi XI DPR RI Said Abdullah mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang akan mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT G20 Bali.

Sebab, menurut Said, hal itu bagian dari upaya untuk menurunkan tensi ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Meskipun demikian, Said mengakui, jika mengacu ketentuan G20, Volodymyr Zelenksky tidak memiliki hak bicara karena Ukraina bukan anggota G20. Ruang bagi Zelenksky di KTT G20 hanya sebagai pemantau.

Baca Juga: Jadwal, Harga Tiket, dan Band Line Up Hammersonic 2023

"Namun Indonesia sebagai tuan rumah KTT, sekaligus Presidensi G20 dapat membuat side event meeting yang mempertemukan Zelenksky dan Putin. Apalagi tiga tema sentral G20, yakni Global Health Architecture, Sustainable Energy Transition, dan Digital Transformation sama sekali tidak terkait dengan Perang di Ukraina," kata Said dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Minggu (8/5/2022).

Meskipun bukan pada tempat yang proporsional melibatkan konflik Rusia dan Ukraina di G20, kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini, Indonesia memilih berfikir dewasa dan menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat atas upaya perdamaian dunia.

"Kita berharap Amerika Serikat dan aliansinya bisa melihat kesungguhan Indonesia dalam mengupayakan perdamaian kedua belah pihak. Kita berharap negara negara Eropa yang tergabung dalam G20 seperti Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia ikut memberikan dukungan atas peran yang diambil oleh Indonesia dalam mengupayakan perundingan damai antara Ukraina dan Rusia," kata Said.

Baca Juga: Link Streaming dan Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Timor Leste U-23 di SEA Games 2022

Said menambahkan, Eropa perlu mencatat bahwa eskalasi di Ukraina akan berdampak langsung ke ke seluruh kawasan.

Apalagi jika kecamuk perang terus berkepanjangan, jutaan arus pengungsi akan menjadi beban negara-negara penampung.

Eskalasi yang kian menegang di Ukraina juga akan menekan berbagai komoditas utama, seperti gas, minyak bumi, dan minyak biji bunga matahari serta gandum. Akibatnya, daratan Eropa juga yang akan merasakan risikonya.

Baca Juga: Siap Diberangkatkan, Berikut Ini Fasilitas dan Layanan bagi Calon Jemaah Haji 1443 H

"Apalagi jika sampai pecah perang nuklir, tidak menutup kemungkinan sebagian besar daratan Eropa yang penuh kemakmuran dalam sekejap rata tanah," imbuhnya.

Indonesia sejauh ini menghendaki penghentian peperangan di Ukraina dan mendorong para pihak menempuh jalan perundingan sebagai jalur penyelesaian konflik dan tidak memihak.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Sumber: Parlementaria

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X