KETIKNEWS.ID,-- Negara Singapura larang penayangan film The Kashmir Files yang menceritakan tentang mahasiswa yang mengetahui orang tuanya beragama Hindu dari Kashmir terbunuh di era penuh kekerasan pada 1989-1990.
Diketahui, Kashmir merupakan tempat di India yang mayoritas penduduknya Islam.
Otoritas Singapura anggap film ini berpotensi provokatif terhadap Muslim dan menggambarkan jika Islam digambarkan sebagai tokoh jahat dalam film ini.
Baca Juga: Ratusan Nelayan Muslim di India Minta Diakhiri Hidupnya Setelah Hak Mencari Nafkah Dihambat
“Film ini ditolak dari klasifikasi karena penggambaran sepihak dan provokatif tentang Muslim dan penggambaran umat Hindu yang dianiaya dalam konflik Kashmir yang masih berlangsung,” ujar otoritas Singapura, dilansir dari Antara.
Penggambaran film The Kashmir Files tersebut berpotensi menciptakan permusuhan di tengah masyarakat yang beragama. Selain itu, juga berpotensi mengganggu harmoni masyarakat dengan agama dan ras yang berbeda di India.
Dilansir dari Aljazeera, sejumlah media di India menilai film The Kashmir Files sangat Islamofobia, tidak jujur, dan provokasi. Bahkan, sebelum film tersebut dirilis, trailernya telah mengundang litigasi kepentingan publik, dengan alasan bahwa 'adegan yang menghasut pasti akan menyebabkan kekerasan komunal'.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Imbau Masyarakat Pulang dari Mudik Dianjurkan Tes COVID-19 Secara Mandiri
Dalam pembelaannya, pembuat film bersikeras menyatakan, 'setiap frame, setiap kata dalam film saya adalah kebenaran'. Ironisnya, beberapa hari setelah dirilis, Perdana Menteri India Narendra Modi meminta rakyatnya menonton film The Kashmir Files itu.
Perdana Menteri Narendra Modi memuji film tersebut. Narendra mengklaim, film itu menunjukkan kebenaran masa lalu Kashmir yang penuh kekerasan.
“Film ini telah menunjukkan kebenaran yang selama bertahun-tahun dirahasiakan. Kebenaran menang di Kashmir Files,” ujar Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertemuan kelompok parlementer Partai Bharatiya Janata (BJP).
Baca Juga: Proses Lelang Berjalan, Yana Mulyana Optimis GBLA Bisa Digunakan Secepatnya
Sementara, kritikus film justru sebaliknya. Film The Kashmir Files dinilai menyajikan fakta tidak akurat dan memicu sentimen anti-Muslim. (Tatan/Ketiknews.id)
Artikel Terkait
Hindu Radikal India Serang Masjid dan Bakar Rumah Warga Muslim
Bikin Geleng-geleng Kepala, Empat Pria India Perkosa Biawak Lalu Dimakan
Nasionalis India Klaim dan Ingin Ubah Citra Taj Mahal Sebagai Kuil Hindu
Dua Masjid di India Dituntut Polisi MumbaiKarena Kumandangkan Adzan Shubuh
Ratusan Nelayan Muslim di India Minta Diakhiri Hidupnya Setelah Hak Mencari Nafkah Dihambat