KETIKNEWS.ID,-- Menanggapi temuan 1.649 sapi ternak yang terpapar penyakit mulut-kuku (PMK) di Jawa Timur dan Aceh, Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mendesak pemerintah agar cepat tanggap mengatasi sekaligus menekan penyebaran PMK di Indonesia.
“Saya menilai pemerintah gagal melakukan deteksi dini PMK, padahal ini merupakan penyakit hewan menular yang paling ditakuti di dunia karena kerugian ekonomi dan sosial yang ditimbulkan sangat besar," tutur Johan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Sufmi Dasco Harap Hepatitis Akut 'Misterius' Tidak Menjadi Pandemi Seperti COVID-19
Demi menjaga keamanan pangan nasional terutama jelas momen Idul Adha, ia mendorong pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan isolasi sentra peternakan setingkat kabupaten dan kota yang telah menjadi suspect PMK.
Tidak hanya itu, ia meminta isolasi diperluas pada daerah yang berisiko tinggi seperti daerah yang berbatasan dengan negara yang belum bebas PMK, serta daerah pelabuhan di berbagai wilayah yang menerima pasokan ternak.
Jika PMK ini tidak ditangani dengan tepat, menurut Johan, akan menjadi ancaman.
Dirinya menerangkan wabah ini dikenal sebagai airbone desease. Di mana, PMK akan meningkatkan risiko abortus dadakan di antara ternak-ternak produktif.
Baca Juga: Indonesia dan Uni Eropa Kerja Sama Meresmikan Sertifikat Vaksinasi COVID-19
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo Menyeru Berhenti Konsumsi Daging Anjing, Berpotensi Menularkan Penyakit
DPR RI: Reboisasi Hutan Harus Berjalan di Kawasan IKN
Legislator Minta Pemerintah Gencarkan Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Misterius
Sudah Masuk ke Indonesia, Menkes Budi Paparkan Cara Cegah Penyakit Hepatitis Akut
Temukan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak, Menkes: Tidak Akan Menular ke Manusia