KETIKNEWS.ID,-- Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan penyakit hepatitis akut yang sudah masuk ke Indonesia tidak akan jadi pandemi.
Sebab, lanjutnya, kasus hepatitis akut ini secara global bergerak lambat.
"Tidak berpeluang pandemi jika melihat perkembangan jumlah kasus dan sampai saat ini hanya enam negara yang melaporkan hepatitis akut dengan jumlah kasus lebih dari enam pasien," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu 12 Mei 2022 seperti dilansir dari ANTARA.
Baca Juga: Pertengahan Tahun 2022, Heritage Braga Kota Bandung Akan Diresmikan Jadi Urban Data Lab
Ia mengatakan bahwa seluruh kasus tersebut bersifat "probable" hepatitis akut misterius.
"Sementara total kasus probable hepatitis akut secara global berjumlah 348 dengan 70 kasus tambahan yang masih dalam penyelidikan," kata Siti Nadia Tarmizi.
Dikonfirmasi terpisah, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan kemungkinan hepatitis akut menjadi pandemi perlu melalui kajian pendahuluan WHO.
Baca Juga: Kim Jong-un Konfirmasi Kasus Covid-19 Pertama di Korea Utara
"Tentang kemungkinan penyakit apapun jadi pandemi, maka akan melalui proses ditentukan dulu sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)," katanya.
Artikel Terkait
Legislator Minta Pemerintah Gencarkan Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Misterius
Antisipasi Hepatitis Akut di Jabar, Ridwan Kamil: Jangan Panik, Pemerintah Siap Atasi
Hadapi Hepatitis Akus, Kemenkes Lakukan Penelitian Bersama CDC Amerika Serikat dan Inggris
Sudah Masuk ke Indonesia, Menkes Budi Paparkan Cara Cegah Penyakit Hepatitis Akut
Sufmi Dasco Harap Hepatitis Akut 'Misterius' Tidak Menjadi Pandemi Seperti COVID-19