KETIKNEWS,ID,-- Pemerintah akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam 2 tahap.
Tahap pertama BIAN dilakukan pada bulan Mei 2022 di Aceh, Riau, Kapulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan sasaran imunisasi campak rubella pada anak usia 9-15 bulan.
Masih pada tahap pertama, imunisasi berlanjut ke Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, seluruh provinsi di Sulawesi, kalimantan, Nus Tenggara, Maluku, dan Papua untuk anak usia 9-59 bulan.
Baca Juga: Kemenkes Aktifkan Lagi 300 Ribu Posyandu tuk Dukung Bulan Imunisasi Anak
Sementara Tahap II pada Agustus 2022 untuk wilayah Jawa. Sementara untuk Bali dan Yogyakarta tidak melaksanakan imunisasi karena selama ini imunisasinya sudah berjalan baik.
"Untuk Bali dan Yogyakarta tidak melaksanakan imunisasi karena cakupan imunisasinya bagus," kata Dirjen P2P Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu pada Temu Media Bulan Imunisasi Nasional virtual di YouTube Kemenkes RI, Kamis (12/5).
Hal ini dilakukan karena cakupan imunisasi anak menurun akibat pandemi Covid-19. Mulai dari terganggunya rantai pasokan vaksin, pembatasan kegiatan, jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, dan membuat orang tua/wali asuh enggan ke faskes karena takut tertular Covid-19.
Melansir laman resmi covid-19, vaksin/ imunisasi yang disetujui WHO aman dan terbukti secara ilmiah efektif mencegah penyakit seperti campak, rubella, polio, difteri, dan tetanus.
Baca Juga: Kemenkes Gabungkan Riwayat Imunisasi Anak ke PeduliLindungi
"Tanpa adanya semua vaksin ini, anak-anak bisa terkena penyakit-penyakit berbahaya ini, dan dapat berakibat kematian," tulis laman covid-19.
Artikel Terkait
Alami Krisis Ekonomi, Kemenkes Kirim Bantuan untuk Sri Lanka
Kemenkes Tegaskan Vaksinasi COVID-19 Tidak Ada Kaitannya dengan Penyakit Hepatitis Akut pada Anak
Kemenkes Sebarkan Edaran Waspada Kasus Hepatitis Akut
Hadapi Hepatitis Akus, Kemenkes Lakukan Penelitian Bersama CDC Amerika Serikat dan Inggris
Kemenkes Gabungkan Riwayat Imunisasi Anak ke PeduliLindungi
Kemenkes Pastikan Penyakit Hepatitis Akut Tidak Akan Jadi Pandemi
Kemenkes Aktifkan Lagi 300 Ribu Posyandu tuk Dukung Bulan Imunisasi Anak