• Sabtu, 30 September 2023

Dituduh Sebarkan Informasi Palsu, Seorang Jurnalis Investigasi Masuk Daftar Buronan Rusia

- Selasa, 7 Juni 2022 | 16:01 WIB
Ilustrasi - Dituduh Sebarkan Informasi Palsu, Seorang Jurnalis Investigasi Masuk Daftar Buronan Rusia. (unsplash)
Ilustrasi - Dituduh Sebarkan Informasi Palsu, Seorang Jurnalis Investigasi Masuk Daftar Buronan Rusia. (unsplash)

KETIKNEWS.ID,-- Seorang jurnalis investigasi bernama Andrei Soldatov menjadi daftar buronan oleh Rusia.

Menurut laporan Reutures, Andrei Soldatov pada Senin (6/6) mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia telah menempatkannya dalam daftar buronan dan membekukan rekening banknya.

Soldatov, yang ikut mendirikan situs Agentura.ru adalah jurnalis yang dikenal karena liputannya tentang badan-badan keamanan Rusia.

Baca Juga: Ada Larangan, Daker Madinah Imbau Jemaah Haji Jangan Asal Merokok di Arab Saudi

"Senin ku: rekening milik ku di bank-bank Rusia ditahan, ditambah aku ditempatkan di daftar buronan Rusia," Tulis Soldatov di Twitter.

Situs Kementerian Dalam Negeri mencantumkan Soldatov, yang tidak dapat dihubungi melalui telepon, sebagai buronan berdasarkan pasal undang-undang hukum pidana yang tidak ditentukan.

Dalam posting terpisah di platform pesan Telegram, Soldatov menulis bahwa kasus yang dikenakan terhadapnya telah diajukan dengan cara yang mirip dengan dua jurnalis yang dituduh menyebarkan "informasi palsu" tentang operasi militer Moskow di Ukraina.

Baca Juga: Hina Tentang Nabi Muhammad, Indonesia Kutuk Politikus India

"Kami mengklarifikasi detailnya," tulis Soldatov.

Beberapa hari setelah mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari, Pemerintah Rusia mengeluarkan undang-undang yang memberikan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang dihukum karena sengaja menyebarkan berita "palsu" tentang militer Rusia.

Moskow mengatakan "operasi militer khusus" dirancang untuk meredakan ancaman keamanan dari Ukraina dan melindungi penutur bahasa Rusia dari penganiayaan.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Korea Utara Luncurkan 8 Rudal Balistik dalam 1 Hari

Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak klaim Rusia itu dan menyebutnya sebagai dalih tak berdasar untuk perampasan tanah Ukraina.

Perang di Ukraina telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota-kota dan membuat 14 juta orang mengungsi.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Film Oppenheimer, Sebuah Ironi

Senin, 7 Agustus 2023 | 20:50 WIB

Putra Presiden Kolombia Ditangkap, Ada Apa?

Minggu, 30 Juli 2023 | 06:21 WIB
X