KETIKNEWS.ID,-- Peneliti dari FKKMK Universitas Gadjah Mada, dr. Gunadi, PhD, Sp.BA menjelaskan subvarian Omicron BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding BA1 dan BA2.
Subvarian baru inipun tidak ada indikasi yang menyebabkan kesakitan lebih parah dibanding varian Omicron lainnya.
Baca Juga: Buruan SAE Festival, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Cipatkan Urban Farming
Subvarian BA4 dan BA5, dinilai, memiliki penurunan kemampuan terhadap terapi beberapa jenis antibody monklonal. Ia juga memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron.
"Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki banyak mutasi yang sama dengan varian Omicron asli tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan varian BA.2. Kedua varian mengandung substitusi asam amino L452R, F486V, dan R493Q dalam spike receptor binding domain dibandingkan dengan BA.," katanya dilansir dari ugm.ac.id.
Baca Juga: 7 Kuliner Khas DSP Likupang Sulawesi UtaraBaca Juga: 7 Kuliner Khas DSP Likupang Sulawesi Utara
Sebagai antisipasi, katanya, banyak pihak segera tingkatkan booster. Tetap pakai masker di dalam ruangan, kendaraan umum, kerumunan, dan bila merasa tidak enak badan.
Selain itu, tidak terburu-buru untuk mencabut kebijakan bermasker.
“Pokoknya tetap patuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan akan selalu diperbaharui dan tetap menjadi acuan dalam kegiatan sehari-hari," imbuhnya.
Artikel Terkait
Dinkes Kota Bandung: Varian Omicron Terbaru Berpontensi Muncul di Kota Bandung
Menkes: Covid-19 Subvarian BA.4 dan BA.5 Sudah Memasuki Indonesia
Menkes: Ada 8 kasus Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia
Tidak Perlu Panik dan Takut, Kapuskes TNI Sebut Varian Baru Omicron Tidak Berbahaya
Hadapi Omicron BA.4 dan BA.5, Pemerintah Dorong Percepatan Vaksinasi Booster
Waspadai Peningkatan Kasus COVID-19, Menkes Minta Masyarakat Tekan Laju Penyebran Omicron BA.4 dan BA.5