KETIKNEWS.ID,-- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan pergantian puluhan nama jalan dan zona dengan nama tokoh Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Senin (20/6).
Anies menilai, tokoh Betawi memiliki peran di masa lalu yang sangat berdampak bagi perjalanan kehidupan dan patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
"Tokoh Betawi perannya di masa lalu telah berdampak kepada perjalanan kehidupan Jakarta dan Indonesia. Mereka adalah pribadi yang kita kenang karena telah memberikan manfaat bagi sesama," ungkap Anies.
Baca Juga: Festival UMKM Shopee: Ada 300 Produk Khas Betawi dan Diskon 60 Persen
Penggantian nama jalan menjadi nama tokoh Betawi ini adalah sebagai penanda bagi generasi baru untuk mengenang perjuangan para tokoh lintas waktu tersebut.
Terkait administrasi, Anies bersama polisi dan Pemerintah Kota DKI Jakarta akan bertahap memperbarui data sehingga bisa meminimalisir masalah yang akan terjadi.
"Insya Allah enggak ada masalah dan nanti di kependudukan Dukcapil jadi KTP, Kartu Keluarga dan lain-lain secara bertahap bisa langsung diperbaharui dengan nama yang baru sehingga tidak menimbulkan masalah bagi semuanya," katanya.
Daftar jalan yang berganti menjadi nama-nama tokoh Betawi:
- Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
- Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
- Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
- Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
- Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
- Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
- Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
- Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)
- Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
- Jalan KH. Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
- Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
- Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5).
- Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
- Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76).
- Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara).
- Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan).
- Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII).
- Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke).
- Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat).
- Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya).
- Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
- Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
- Jalan Bang Pitung (sebelumnya Jalan Kebayoran Lama)
Daftar zona dan gedung dengan nama tokoh Betawi:
- Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A)
- Kampung KH. Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan)
- Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B)
- Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C)
- Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio)
- Gedung Kisam Dji'un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur).
- Gedung H. Sa'aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan)
(Ridwan Alawi/ketiknews)
Artikel Terkait
Nikita Mirzani Datangi Propam Mabes Polri Setelah Rumahnya Digrebek Polisi
Kemenparekraf Sediakan Panduan untuk Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Halal
Alasan PN Surabaya Izinkan Nikah Beda Agama
MUI Sesalkan PN Surabaya yang Perbolehkan Nikah Beda Agama
Malaysia Diminta Klaim Kepulauan Riau, DPR Kritik Pernyataan Mahathir Mohamad
PN Surabaya Sahkan Pernikahan Beda Agama, Legoslator: Cederai UU Perkawinan
Tingkatkan Ekonomi dan Pariwisata Budaya, Kampung Wisata Kreatif Cigondewah Hadir di Kota Bandung