KETIKNEWS.ID,-- Sebanyak 135.345 warga DKI Jakarta, tergolong dalam penduduk miskin ekstrem. Sehingga, harus mendapat perhatian serius dalam memaknai HUT ke-495 DKI Jakarta saat ini.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro, dalam Rapat Paripurna HUT DKI di DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/6).
"Ini perlu mendapat perhatian khusus karena DKI Jakarta saat ini masih mencatat jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem sebesar 132.345 jiwa," kata Suhajar Diantoro, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Jakarta Dinobatkan sebagai Kota dengan Udara Terkotor di Dunia
Suhajar meminta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menelaah permasalahan sosial itu, mengingat pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap ketimpangan pendapatan.
Ketimpangan pendapatan, jelas Suhajar, tercermin dari Gini Ratio DKI Jakarta yang sedikit memburuk, dari 0,399 di 2020 menjadi 0,409 pada 2021.
"Masalah ini memerlukan keseriusan karena ketimpangan pendapatan berkorelasi kuat dengan kesenjangan sosial yang dapat menciptakan kerawanan, terutama di kota besar seperti Jakarta," katanya.
Miskin Ekstrem
Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan ekstrem sebagai kondisi pengeluaran penduduk per hari di bawah 1,90 dolar AS.
Meski begitu, kata dia, Jakarta berhasil menurunkan jumlah orang miskin dari 4,69 persen di tahun 2020 menjadi 4,67 persen pada tahun 2021.
Artikel Terkait
Wagub DKI Jakarta Pastikan Monas Dibuka Pekan Ini
Jakarta Dinobatkan sebagai Kota dengan Udara Terkotor di Dunia
Tiket Gratis Ancol untuk Rayakan HUT ke-495 Jakarta
Tren Belanja Warga Jakarta Kuartal 1 2022 di Tokopedia
TXT Gelar Konser di Jakarta 12 Oktober 2022
Persija Jakarta Boyong Penyerang Tersubur Liga Ceko
Rekor Baru! Transfer Michael Krmencik ke Persija Jakarta Geser Rekor Termahal Mark Klok