KETIKNEWS.ID,-- Subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk ke Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat 143 kasus Omicron BA.4 dan BA.5. 21 kasus di antaranya disebabkan infeksi BA.4. Sementara sisanya karena BA.5.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) menetapkan subvarian BA.4 dan BA.5 Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian atau ariants of concern (VOC).
Mereka mengatakan kedua subvarian itu dapat memicu peningkatan infeksi, dengan pertumbuhan 12 persen hingga 13 persen.
Baca Juga: Jembatan Kaca Akan Dibangun di Terminal Wisata Seruni Point
Baik varian BA.4 dan BA.5 dari Omicron telah dikaitkan dengan gelombang Covid-19 kelima di Afrika Selatan dan baru-baru ini di AS dan Eropa.
Melansir The Hindustans Times, Kepala Institut di Stellenbosch University , Tulio de Oliveira menduga BA.4 dan BA.5 lebih menular daripada garis keturunan BA.2 sebelumnya, yang lebih menular daripada varian Omicron asli.
Komisaris Kesehatan Masyarakat Chicago, Dr. Allison Arwady, mengakui bahwa sejauh ini jenis terbaru Omicron tampak hanya menimbulkan gejala ringan. Namun beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa infeksi bisa lebih parah.
Baca Juga: Anies Baswedan Nyatakan Jakarta sebagai Kota Global
“Dengan BA.4 dan BA.5 khususnya, ada beberapa penelitian pada hewan yang menunjukkan, misalnya, sedikit lebih banyak apa yang kita sebut patogen, sedikit lebih bermasalah seperti di beberapa paru-paru hewan dan hal-hal di mana tes dilakukan terhadap tikus dan lainnya,” kata Arwady, melansir Deseret News.
Artikel Terkait
Hadapi Omicron BA.4 dan BA.5, Pemerintah Dorong Percepatan Vaksinasi Booster
Waspadai Peningkatan Kasus COVID-19, Menkes Minta Masyarakat Tekan Laju Penyebran Omicron BA.4 dan BA.5
Tanggapi Varian Baru Omicron BA4 dan BA5, Peneliti: Kemungkinan Menyebar Lebih Cepat Dibanding BA1 dan BA2
Hadapi Varian Baru Omicron BA4 dan BA5, Yana Tegaskan Tetap Patuhi Prokes
Imbas Omicron BA.4 dan BA.5, Kasus Covid-19 di Jabar Naik, Ridwan Kamil Imbau Warga Tidak Panik