KETIKNEWS.ID,-- Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai dunia politik di Indonesia sudah kehilangan adab berterima kasih, karena para pemimpin jarang sekali menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkannya.
"Dalam adab politik di Indonesia jarang sekali para pemimpin kita menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkannya, apalagi berterima kasih kepada partai yang telah mengangkat namanya," ucapnya saat menghadiri acara wisuda Pondok Pesantren Riyadhussalam pimpinan KH Abdul Wahid, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, dilansir dari Antara.
Ia menganggap pendidikan akhlak dan adab dalam dunia pendidikan sangat diperlukan, karena bisa menjadi bekal penting untuk setiap murid jika nanti menjadi pemimpin di tengah masyarakat.
Baca Juga: Temui Ketua MUI, Hotman Paris Sampaiakan Minta Maaf kepada Umat Islam
Menurut Muzani, sering sekali masyarakat mengesampingkan adab dan akhlak berterima kasih kepada siapa yang telah membesarkan. Apalagi, dalam dunia politik anomali tersebut sering terjadi.
Muzani menilai, tradisi politik yang tidak berterima kasih tersebut bukan menunjukkan suatu adab dan akhlak yang baik.
Dalam tradisi politik Indonesia, terimakasih adalah suatu yang langka dan jarang dijumpai sehingga menjadi suatu hal yang mahal.
Baca Juga: Peningkatan Kasus Positif Covid-19 Indonesia Semakin Cepat
"Orang yang dibesarkan partai, justru bersaing dengan partai yang membesarkannya, bersaing demi jabatan-jabatan. Adab politik kita telah dijauhi oleh pelaku politik kita," ujar Muzani.
Artikel Terkait
Wujudkan Pemilu Berkualitas, Bawaslu Kota Bandung Siap Menggelar Sekolah Politik untuk Warga
Ketum Partai PSI, Giring Ganesha Dianggap 'Badut Politik' Setelah Mengundurkan Diri dari Pilpres 2024
Sudut Literasi Demokrasi Mang Oded, Ruang Baca untuk Belajar Politik
Cegah Suhu Politik Memanas Jelang Pemilu, Presiden: Lakukan Edukasi Politik
Arahan Presiden Jokowi untuk Pemilu 2024: Jangan Sampai Hal Teknis Jadi Isu Politik Negatif