KETIKNEWS.ID,-- Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr. Budi Sylvana, MARS meminta seluruh tenaga kesehatan berikhtiar demi keselamatan jemaah haji.
Untuk itu prioritas pertolongan pertama bagi jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah.
Hal ini disampaikan setelah proses peninjauan pos-pos kesehatan sektor di daker Makkah, Minggu 26 Juni 2022.
“Seluruh Petugas berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Seluruh aktivitas yang sifatnya life saving harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Indonesia di fasilitas pelayanan kesehatan yang kita miliki, baik di tingkat kloter, sektor, ambulans, maupun KKHI” Ujar dr. Budi.
Pelayanan yang bersifat life saving dimaksudkan untuk kondisi kesehatan yang mengancam nyawa jemaah.
Setelah kondisi kesehatan jemaah stabil, baru dilakukan proses rujukan jika memang dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut, lanjut dr. Budi
“Pelayanan lanjutan yang dimaksud seperti MRI, CT Scan, atau operasi besar” sambungnya.
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji, dari sisi tenaga kesehatan, Kementerian kesehatan sedikitnya membawa 46 dokter spesialis dari 12 keilmuan.
Artikel Terkait
Tim Sanitasi dan Food Security Pastikan Makanan untuk Jemaah Haji Aman dan Miliki Sertifikat Kesehatan
Tambahan Kuota Haji sebanyak 10.000 diberikan Arab untuk Indonesia, Dianggap Seperti Tradisi
Layanan Fast Track Dapat Sambutan Positif dari Jemaah Haji Indonesia
Dirjen PHU Kemenag Nilai Layanan Fast Track bagi Jemaah Haji Indonesia Luar Biasa
Hati-hati, Ini 6 Tindakan yang Dilarang bagi Jemaah Haji di Tanah Suci