KETIKNEWS.ID,-- Tumbuh sebagai kota metropolitan, pangan menjadi satu persoalan yang terus diakselerasi Kota Bandung.
Salah satu inovasi yang sudah muncul adalah Mini Lab Food Security dan e-Wasmut.
Dalam paparannya di acara Presentasi dan Wawancara Kompetisi Pelayanan Publik Tahun 2022, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan, dari produksi pangan yang tergolong luar biasa di Kota Bandung.
Baca Juga: Daisuke Sato: Hi Bobotoh, See You Bandung!
Sehingga keamanan pangan harus dioptimalkan. Dengan tegas ia menyebut pemerintah perlu memberi garansi bahwa produk pangan yang dikonsumsi masyarakat sudah aman.
"Mini Lab Food Security sudah berjalan cukup lama dan berlangsung secara konsisten. Pada saat ingin memberikan info kepada masyarakat kami memerlukan aplikasi melalui e-Wasmut," kata Ema, Kamis 30 Juni 2022.
"Itu terintegrasi sehingga masyarakat bisa mendapatkan data melalui barcode, data yang lengkap mengenai aman atau tidaknya (pangan di pasar)," imbuhnya.
Baca Juga: Serial 'Money Heist: Korea - Joint Economic Are' Duduki Puncak Mingguan Netflix
Untuk diketahui, Mini Lab Food Security sudah terdistribusi ada sekitar 60 pasar modern dan sekitar 34 pasar tradisional di Kota Bandung. Selain itu juga hadir di kalangan PKK, dan kelompok tani.
Secara teknis, pengawasan keamanan pangan segar melalui penyediaan Mini Lab Food Security di pasar modern, pasar tradisional dan kewilayahan mengunakan 7 macam tes cepat (rapid test).
Selanjutnya, pelaporan hasil pemeriksa dilaporkan melalui grup WhatsApp dan secara daring mengunakan aplikasi e-Wasmut dengan mengakses laman ewasmut.bandung.go.id dengan nama pengguna serta password untuk setiap mini lab.
Baca Juga: Imbas Konflik Rusia-Ukriana, Menlu Inggris Peringatkan Invasi China Bisa Terjadi ke Taiwan
Dalam kesempatan yang sama, Gin Gin Ginanjar selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung berharap hadirnya Mini Lab Food Security menjadikan pelaku usaha mendapatkan garansi pangan di Kota Bandung dalam kondisi aman dikonsumsi.
"Kami punya hubungan dengan PPNS dan Satgas Pangan. Sehingga bila ditemukan indikasi (makanan tidak aman dikonsumsi), maka akan dilakukan tes lebih lanjut," kata Gin Gin.
Artikel Terkait
Buruan SAE Jadi Rujukan Organisasi Ketahanan Pangan Internasional
Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemkot Bandung Jalin Kerja Sama dengan Unpas
Cukup KTP dan NPWP, UMKM Kini Bisa Pasarkan Produk Lewat Aplikasi Bela Pengadaan
Dukung Ketahanan Pangan, Pemerintah dan Satgas Citarum 22 Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau di Bandung Raya
Jelang Hari Raya Iduladha, Disdagin Kota Bandung Pastikan Stok Harga Pangan Aman dan Stabil
Invest Bandung, Aplikasi Canggih yang Berikan Kemudahan untuk Berinvestasi