KETIKNEWS.ID,-- Kanada menyatakan dampak invasi Rusia ke Ukraina menjadi salah satu fokus bahasan pertemuan tingkat menteri luar negeri negara G20 di Bali hari ini, Kamis (7/6), dan besok.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengatakan rapat menlu G20 kali ini tidak bisa berlangsung layaknya rapat-rapat terdahulu sebelum Rusia menggempur Ukraina.
Menurutnya, para menlu G20 bertemu ketika dunia sedang berjuang dengan tantangan yang sebelumnya tidak pernah terjadi seperti krisis perubahan iklim yang kian parah hingga pandemi Covid-19.
Baca Juga: PM Inggris Tolak Undurkan Diri Setelah 5 Menterinya Mundur
Situasi global pun diperburuk dengan "invasi ilegal Rusia ke Ukraina" yang menyebabkan meningkatnya krisis pangan dunia hingga inflasi di mana-mana.
"Pertemuan G20 ini berlangsung pada titik kritis dalam sejarah dan tidak akan bisa bussiness as usual. Dengan invasi ilegal Rusia ke Ukraina, Kanada harus muncul untuk menyerukan Rusia atas kebohongannya dan, dengan mitra kami yang memiliki pemikiran sama, memberikan solusi untuk mengatasi upaya Rusia menjadikan pangan sebagai senjatanya dan tantangan lain seperti perubahan iklim dan pandemi COVID-19," ucap Joly pada Selasa (5/7) seperti dikutip dari situs pemerintah Kanada.
Joly sendiri telah menyatakan akan hadir langsung dalam rapat di Bali hari ini. Dalam rapat, Joly akan menegaskan komitmen dan dukungannya terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Baca Juga: Antisipasi Kolesterol Tinggi, Pakar Kesehatan Ingatkan Batasi Asupan Daging saat Kurban
Kanada menuturkan kehadiran Joly di rapat G20 nanti memberikan kesempatan secara langsung melawan disinformasi rezim Rusia.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Libatkan Puteri Indonesia 2022 dalam G20
Bertemu dengan Presiden UEA dan Pangeran MBS, Luhut Bahas G20 hingga Kuota Haji
Jokowi Informasikan jika Putin tak akan Hadiri KTT G20 di Bali
Menlu Rusia Pastikan Negaranya Akan Hadiri Pertemuan G20 di Bali
Menlu Ukraina Ikuti Pertemuan G20 Secara Virtual