KETIKNEWS.ID,-- Twitter membantah tuduhan Elon Musk yang telah menipu Musk untuk membeli perusahaan dan tuntutan yang dianggap 'tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta'.
Dikutip dari Reuters, Musk membeberkan berkas tuntutannya di Pengadilan Delaware yang mengklaim jika dirinya telah ditipu supaya mau menandatangani kesepakatan.
"Menurut Musk, sang miliuner yang mendirikan banyak perusahaan, dinasihati bankir dan pengacara Wall Street, ditipu Twitter untuk menandatangani kesepakatan merger 44 miliar dolar Amerika Serikat. Cerita tersebut tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta sebenarnya," kata Twitter dalam berkas tuntutan.
Baca Juga: Untuk Urai Kemacetan Jakarta, Polda Metro Jaya Akan Ubah Jadwal Jam Kerja
Twitter dan Musk saling menuntut karena sang miliuner enggan menyelesaikan pembelian perusahaan.
Persidangan kasus ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober, Musk ingin membatalkan kesepakatan pembelian Twitter karena perusahaan itu gagal memberikan data soal akun palsu.
Sementara Twitter, ia menginginkan Musk menyelesaikan kesepakatan dan menuduhnya melakukan sabotase karena sudah tidak tertarik lagi.
Perwakilan Musk belum berkomentar soal isu ini.
Baca Juga: Sedang Ditinjau, Berikut Daftar 50 Desa Wisata ADWI 2022
Musk dalam tuntutan balasan yang dipublikasikan Kamis (4//8) waktu setempat menuduh Twitter menambah upaya untuk menyembunyikan jumlah pengguna mereka karena pasar anjlok.
Twitter menyatakan Musk tidak memiliki "sedikit pun bukti" atas tuduhan tidak berdasar ini. (Tatan/Ketiknews.id)
Artikel Terkait
Sidang Twitter vs Elon Musk Telah Dijadwalkan Pengadilan AS
Elon Musk Kehilangan salah satu Investor setelah Ketahuan Selingkuh
Twitter Nilai Elon Musk Lakukan Pengalihan Isu Untuk Batalkan Pembelian
Elon Musk Sebut Perselingkuhan dengan Istri Pendiri Google adalah Fitnah
Elon Musk Diperintahkan Transparan Soal Tuntutannya ke Twitter kepada Publik