KETIKNEWS.ID,-- Belakangan ini, ada tren yang marak di TikTok di mana seseorang menelepon teman mereka menggunakan suara mesin penjawab otomatis atau robot penerjemah dan mengatakan bahwa sejumlah dana akan ditarik dari rekening yang bersangkutan.
Pakar Kaspesky mengingatkan tren tersebut mirip dengan skema penipuan vishing atau voice phishing.
"Saya sering menemukan video di TikTok tentang blogger yang mengerjai orang lain dengan menelepon dan memberitahu bahwa rekening mereka akan didebet ribuan dolar. Korban percaya dan menjadi panik karenanya," kata Pakar Keamanan di Kaspersky, Roman Dedenok, melansir Antara.
Baca Juga: Jelang Peluncuran Single BLACKPINK 'Pink Venom', YG Entertainment Rilis Pernyataan Resmi
Ketika orang dihadapkan dengan penipuan telepon, mereka rata-rata dipengaruhi oleh banyak kondisi dalam satu waktu. Panggilan telepon seperti itu akan membuat kaget.
Mereka tidak dapat menilai dengan jelas siapa yang ada di ujung panggilan, apakah itu seorang penipu, penjahat, atau pekerja asli di bank.
Vishing merupakan taktik penipuan dengan cara meyakinkan seseorang untuk menelepon penipu dan membagikan informasi pribadi seperti data bank.
Seperti skema phishing lainnya, tipuan ini dimulai dari masuknya email dari toko online atau sistem pembayaran. Email tersebut berisi surat palsu mengenai permintaan penarikan uang dalam jumlah besar dari rekening yang bersangkutan. Penipu kemudian meminta korban segera menelepon Customer Support yang tertera di email.
Baca Juga: Pemerintah Konfirmasi Korea Utara Hancurkan Aset Korea Selatan di Resor Geumgangsan
"Metode ini dipilih oleh penipu karena ketika korban melihat situs phishing, dia bisa saja mengenali tanda-tanda bahwa situsnya tidak resmi. Namun ketika berbicara melalui telepon, mereka dihadapkan dengan situasi yang membingungkan dan memiliki tendensi untuk kehilangan fokus," jelas Dedenok.
Di situasi ini, penipu akan melakukan apa saja untuk memastikan korban tetap di bawah tekanan, seperti membuat korban merasa terburu-buru, mengintimidasi dan meminta mereka segera memberikan detail kartu kredit untuk membatalkan ‘transaksi’ palsu tersebut.
Pada periode Maret-Juni 2022, Kaspersky mendeteksi hampir 350 ribu vishing email yang meminta korban menelepon dan membatalkan transaksi. Pada Juni, jumlah email vishing meningkat tajam, nyaris mencapai 100 ribu email.
Baca Juga: Penghjiauan Jawa Barat, Ridwan Kamil Gandeng Wanadri Tanam Mangrove di Sepanjang Pantai Utara
Di TikTok, orang-orang yang mengikuti tren ini tidak mengirim email tipuan. Mereka langsung menelepon target dan akan mengenalkan diri sebagai perwakilan dari customer service sebuah toko online terkenal.
Artikel Terkait
TikTok Dituntut Akibat Tren Blackout Challenge yang Makan Korban
TikTok Perbarui Algoritma Konten di PYF untuk Keamanan dan Kesehatan Mental
Dianggap Aplikasi Berbahaya bagi Anak, TikTok Akan Luncurkan Fitur Konten Sesuai Usia
Instagram Ikuti TikTok dengan Perkaya Fitur Reels
Perusahaan TikTok Patenkan Merek Dagang 'TikTok Music' ke AS