KETIKNEWS.ID,-- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menganggap jika untuk jadi Presiden Indonesia harus berasal dari orang Jawa, jika diluar itu sebaiknya jangan memaksakan diri ikut capres.
“Apa hanya dengan menjadi presiden, kau bisa mengabdi? Kan tidak juga. Harus tahu diri juga. Kalau kau bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini—saya tidak tahu 25 tahun lagi—sudah lupakan saja,” kata Luhut ketika berbincang dengan Rocky Gerung dalam acara Menatap Indonesia Pasca 2024, di kanal YouTube RGTV Channel ID yang diunggah Rabu (21/9).
Luhut sadar diri, jika dirinya yang berasal dari dua minoritas tidak berminat mencalonkan diri sebagai presiden.
Baca Juga: Menteri Luhut Beri Isyarat Harga BBM akan Naik Pekan Depan
“Saya double minoritas. Saya Batak. Beragama Kristen. Jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita harus tahu. Kenapa saya menyakiti hati sendiri?” katanya.
Luhut pun mengutip perkataan jenderal dan filsuf terkena China, Sun Tzu yang mengatakan 'penting untuk mengenali kapasitas diri'.
“Memang kadang-kadang semua berpikir ingin menjadi presiden. Saya berkali-kali bilang, apakah mengabdi harus dengan menjadi presiden?” ujar dia.
Baca Juga: Bertemu dengan Presiden UEA dan Pangeran MBS, Luhut Bahas G20 hingga Kuota Haji
“Presiden hanya satu loh. Dan itu menurut saya sudah takdir alam. Tuhan punya mau itu. Good scenario. Jadi kita boleh bersaing dan melakukannya (mencalonkan diri), tapi harus mengenali diri kita dulu,” tambah dia.
Artikel Terkait
Luhut Kasih Syarat Kepada Tesla jika Mau Investasi di Indonesia, Berikut Syarat yang Ditentukan!
Yakinkan Investasi di Indonesia, Luhut Datangi Elon Musk Langsung
Tarif Borobudur Rp 750.000, Berikut Penjelasan Luhut Binsar Panjaitan
Masalah Kelangkaan dan Kemahalan Harga Minyak Goreng, Mulyanto: Luhut Jangan Obral Janji
Ubah Status Pandemi ke Endemi, Luhut: Tunggu Dua Bulan