Ironi, di Hari Perdamaian Internasional, Rusia Perluas Agresinya ke Ukraina

- Kamis, 22 September 2022 | 15:22 WIB
Ilustrasi - Rusia perluas agerisnya ke Ukraina pada Hari Perdamaian Internasional. (Pixabay)
Ilustrasi - Rusia perluas agerisnya ke Ukraina pada Hari Perdamaian Internasional. (Pixabay)

KETIKNEWS.ID,-- Hari Perdamaian Internasional diperingati setiap tanggal 21 September, yang sebagaimana dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1981.

Majelis Umum PBB telah menyatakan hari tersebut sebagai momen yang didedikasikan untuk memperkuat advokasi perdamaian dan memerangi ketegangan rasial.

Perayaan ini diwujudkan dengan mengamati 24 jam non-kekerasan dan gencatan senjata setiap tahun.

Baca Juga: Bantah Klaim AS, Militer Korea Utara Akui Tidak Jual Senjata ke Rusia

Namun ironisnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu 21 September 2022 memerintahkan mobilisasi pasukan 300.000 tentara cadangan untuk operasi Rusia di Ukraina, yang secara de facto meningkatkan konflik di Ukraina ke tingkat baru yang berbahaya.

Melansir dari fxstreet.com, ini adalah keputusan yang tragis dan menurut banyak pemimpin geopolitik, satu-satunya kartu yang bisa dimainkan oleh Putin adalah karena dia kalah perang melawan Ukraina.

Putin menyelubungi pengumuman ini dalam retorika nasionalis yang dapat diprediksi dan menyerukan patriotisme yang bermuara pada argumen bahwa Rusia harus menyerang tetangganya untuk melindungi wilayahnya sendiri.

Baca Juga: Berhasil Rebut Kembali Sejumlah Wilayah dari Rusia, Zelenskyy Gaungkan Kemenangannya

Melansir dari armscontrolcenter.com, setelah mengklaim bahwa Ukraina siap untuk berdamai, tetapi hal itu dicegah oleh negara Barat, Putin dapat meletakkan dasar bagi kebijakan nuklir yang meningkat untuk disalahkan di barat, hal ini merupakan sebuah kebijakan dengan logika yang menakutkan.

Putin mengartikulasikan pembenaran hukum untuk menggunakan senjata nuklir jika Ukraina mencoba untuk menegaskan kembali kontrol atas wilayahnya sendiri.

Bagian-bagian Ukraina ini akan dinyatakan sebagai wilayah Rusia dalam waktu singkat, dengan pemahaman bahwa mereka kemudian akan "dipertahankan" oleh persenjataan nuklir Rusia.

Baca Juga: Setelah Dibuat Mundur Pasukan Ukraina, Rusia Siap Akhiri Perang

Strateginya adalah menghentikan Ukraina untuk mendapatkan kembali lebih banyak wilayahnya dan menyiapkan panggung untuk mengakhiri perang demi keuntungan Rusia.

Dalam skenario seperti itu, Ukraina akan dipaksa untuk menyerahkan Krimea dan Donbas sebagai bagian dari kesepakatan damai, yang dimungkinkan oleh pemerasan nuklir.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Begini Saran AS Akhiri Krisis Politik di Myanmar

Rabu, 22 Maret 2023 | 15:55 WIB

Beijing Alami Penurunan Polupasi Pertama Sejak 2003

Selasa, 21 Maret 2023 | 18:35 WIB

Apple Luncurkan Apple Pay di Korea Selatan

Selasa, 21 Maret 2023 | 11:17 WIB
X